BANJAR, RADARTASIK.COM - Wali Kota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih mengaku kaget saat mengetahui soal kasus TPPO (tindak pidana perdagangan orang) yang berhasil diungkap Polres Banjar.
"Ibu baru tahu kalau ada kasus TPPO di Banjar," ucapnya Jumat 16 Juni 2023 sambil mengucapkan istighfar saat ditemui di Setda Kota Banjar.
Sambung orang nomor satu di Kota Banjar itu akan memerintahkan Satpol PP razia kos-kosan secara rutin.
"Saya perintahkan Satpol PP razia, tidak hanya kos-kosan saja tapi juga lainnya (hotel)," tegasnya.
BACA JUGA:Ongkos Rute Perjalanan Tasik-Jakarta Termurah Nih, Cuma Rp68 Ribu Pasti Hemat Pisan!
Dengan adanya kejadian tersebut, Satpol PP tidak hanya melakukan penegakan Perda saja, tapi juga penegakan yang lainnya, agar tidak terjadi kembali.
Dirinya prihatin saat mengetahui soal kasus TPPO melibatkan korbannya adalah anak di bawah umur. "Ibu prihatin ya (kasus TPPO di Kota Banjar)," ulasnya.
Dia berterima kasih kepada Kapolres Banjar yang telah mengungkap kasus TPPO. Dengan adanya Polisi RW akan memudahkan laporan dari masyarakat.
"Tentu dengan hadirnya Polisi RW tidak memberi ruang gerak terhadap praktik TPPO dan itu harus diberantas," tegasnya.
BACA JUGA:Tenda Pelantikan PPPK dan Rotasi Mutasi ASN di Tasikmalaya Roboh saat Turun Hujan
Sementara itu Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mulai melakukan pendataan kos-kosan imbas soal kasus TPPO di Kota Banjar.
"Kita berupaya mendata kos-kosan dulu yang di Kota Banjar ada berapa banyak dengan berkoordinasi dengan bina desa," ucap Plt Kadis Satpol PP Kota Banjar Wawan Jumat 16 Juni 2023.
Dia menganggap, saat Satpol PP razia kos-kosan tidak berdiri sendiri melainkan harus berkoordinasi dengan instansi terkait yakni dengan TNI Polri.
Hal itu untuk memudahkan selama proses razia kos-kosan atau tempat lainnya, agar Satpol PP bisa melakukan razia bersama-sama.
BACA JUGA:Mantan Kapolres Tasikmalaya Kota yang Mendapat Promosi Bintang 3 Launching CSIRT Bersama Wakapolri