BANJAR, RADARTASIK.COM – Kasus dugaan penyimpangan kedelai bersubsidi di Kota Banjar memasuki penyidikan Kejaksaan Negeri Kota Banjar.
Demikian disampaikan Ketua tim penyidikan program subsidi kedelai Kejari Kota Banjar Trio Andi Wijaya SH MH. "Saya ditunjuk Kajari (Kepala Kejaksaan Negeri, red) menggantikan ketua tim sebelumnya (almarhum Boby Intan Budiman)," ucapnya, Rabu 29 Maret 2023.
Dia menjelaskan, hingga kini telah memanggilan terhadap sejumlah saksi-saksi dan juga penggeledahan. Hasil yang didapat beberapa informasi, mulai terkait dari importir kedelai, Bulog hingga KWP (penyalur kedelai) ke Kota Banjar.
“Sejauh ini ada 15 saksi yang dilakukan pemanggilan dan masih proses penyidikan," tegas Kasi Pidana Umum (Pidum) itu.
BACA JUGA:KEREN, Ini Catatan Gol, Assist dan Harga Transfer Pemain Brasil Victor Guilherme ke PSIS Semarang
BACA JUGA:Masuk Program Cuci Gudang Maldini, 7 pemain Ini Siap Angkat Koper dari AC Milan
Diakuinya, terdapat 200 perajin tahu tempe yang memanfaatkan kedelai bersubsidi dari pemerintah di tahun 2022.
"Yang sedang kita dalami sampai atau tidak ke perajin. Dan kuota kedelai bersubsidi sesuai pengajuan atau tidak," ulasnya.
Hasil pemanggilan terdapat laporan adanya penyaluran kedelai bersubsidi ke beberapa perajin. "Terkait adanya indikasi penyimpangan kedelai bersubsidi, ada indikasi ke arah sana," tegasnya.
Soal penanganan kasusnya sedikit tersendat, hal tersebut karena kendala teknis. Namun pihaknya memastikan bahwa penanganan kasus dugaan penyimpangan kedelai bersubsidi di Kota Banjar akan selesai dan tidak menghadapi kendala.
"Tidak ada kendala, SDM minim ditambah ada kegiatan penanganan lain sehingga waktunya terbagi," ujarnya.