RADARTASIK.COM - Menjadi starter, Richarlison cetak gol indah atas Serbia, ia lalu mengatakan gol tersebut salah satu yang terbaik sepanjang karir saya.
Richarlison menjadi penyerang nomor sembilan saat Brasil menaklukkan Serbia 2-0, diapit Rphinha, Nemar dan Vinicius Junior, ia mencetak gol pembuka pada menit ke-62.
Itu hanya akan menjadi hidangan pembuka, karena hanya 10 menit kemudian dia menghasilkan salah satu kandidat gol terbaik di Piala Dunia Qatar 2022.
Richarlison mengontrol umpan silang dengan kaki kirinya, mengangkat bola ke udara sebelum berputar untuk melakukan tendangan voli di atas bahunya dengan kaki kanan.
BACA JUGA:Kronologi Penemuan Mayat Pria di Selokan, Polsek Salawu Beri Penjelasan Begini
Bam! Tendangan akrobatik Richarlison menembus gawang Venja Milinkovic Savic.
Itu adalah gol internasional seniornya yang ke-19, dengan 88 gol klub dalam karirnya, kata Richarlison setelah cetak gol indah atas serbia, ia yakin bisa menjadi yang terbaik.
"Itu adalah gol yang indah, mungkin salah satu yang terbaik sepanjang karir saya,” kata kepada wartawan dikutip dari Livescore.
"Ini adalah Piala Dunia, itu adalah pertandingan yang sulit... itu adalah salah satu gol terindah yang pernah saya cetak," akunya.
BACA JUGA:Hebat, Tim Kedaireka Universitas Siliwangi Ciptakan Aplikasi Mobile CARIBI untuk Peternak Domba
Pelatih Brasil, Tite mengakui sulit untuk memilih striker dalam pertandingan lawan Serbia, tetapi dia senang dengan kinerja Richarlison setelah mencetak dua gol.
"Saya harus memberi tahu Anda, saya memiliki enam atau tujuh nama untuk dipanggil sebagai striker, dan siapa pun yang saya panggil, kami akan memiliki tim yang hebat," ucap Tite.
"Jadi kami datang dengan Pedro, Richarlison dan Gabriel. Kami bisa memiliki Gabriel Barbosa, kami bisa memiliki Firmino, kami bisa memiliki Matheus Cunha, kami bisa memiliki Hulk. Kami memiliki jumlah yang sangat besar, dan Anda hanya memilih seseorang,” ungkapnya.
“Richarlison luar biasa, kita lihat bagaimana dia mengontrol bola… di babak kedua dia menciptakan banyak peluang, dia menyesuaikan diri, dia sedikit tenang, dia lebih tepat dalam operannya,” jelas Tite.
"Sentuhan pertama bola sangat penting untuk membuatnya mengalir, dan kemudian dia mulai volume permainan," lanjutnya.