RADARTASIK.COM - Restitusi merupakan proses kolaborasi yang mengajak siswa untuk mencari solusi dari masalah yang dihadapinya. Siswa diajak berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Gossen 1996).
Jika siswa melakukan pelanggaran, atau kesalahan, tindakan apa yang dilakukan guru? Siapa yang mengingatkan? Apakah mereka kita beri hukuman atau dimaafkan saja?
Melalui restitusi kita dapat membantu siswa menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, serta memperbaiki dirinya setelah melakukan pelanggaran. Penekanannya adalah untuk menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai.
Restitusi membantu siswa untuk jujur pada diri sendiri dan mengevaluasi dampak dari kesalahan yang dilakukan. Misalnya di kelas ada siswa yang mengganggu teman hingga temannya marah dan menangis. Apa yang dilakukan guru?
Penerapan restitusi pada permasalahan semacam itu dengan mengembalikan siswa pada komitmen dan kesepakatan kelas yaitu siswa bersedia mentaati peraturan tata tertib sekolah dan tata tertib kelas yang meminta seluruh siswa menjaga ketertiban kelas.
Restitusi memberikan penawaran bukan paksaan, desakan atau tuntutan maupun bentuk lain dari suatu tekanan yang menyebabkan seseorang menjadi merasa tertekan.
Restitusi dianggap mampu memecahkan masalah peserta didik karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.Restitusi bukan untuk menebus kesalahan, namun bagaimana memaknai kesalahan sebagai suatu pembelajaran
2.Restitusi adalah tawaran bukan paksaan
3.Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri
4.Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan
5.Restitusi fokus pada karakter bukan pada tindakan
6.Restitusi fokus pada solusi
7.Restitusi mengembalikan siswa yang berbuat salah pada kelompoknya
Sangat penting bagi guru untuk menciptakan kondisi yang membuat siswa bersedia menyelesaikan masalah dan berbuat lebih baik lagi, dengan berkata, “Semua orang pasti pernah berbuat salah, namun..”, bukan mengatakan, “Kamu harus lakukan ini, kalau tidak kamu akan..”.