"Dari pengobatannya sudah kita rujuk pasien ini ke Bogor selama 2 minggu. Sudah mendapatkan perawatan. Kayanya pasien depresi," terangnya.
Menurut dia, depresi yang dialami T ini bukan suatu penyakit. Tapi selagi pencetusnya atau penyebab depresinya masih ada maka belum bisa maksimal dikatakan sembuh.
"Tapi untuk antisipasi pasien tersebut tak melakukan hal tidak diinginkan, harus terkontrol rutin minum obatnya. Tapi si pasien ini kan tak mau minum obat. Itu kendalanya yang menyebabkan kejadian ini kembali lagi," bebernya.
Sementara itu Haris (53), Ketua RT01, RW08 menuturkan, pihaknya bersama warga dan para pemuda sempat mencari jalan keluar agar T tidak melakukan aksi nekat.
BACA JUGA:Anak Mengidap Gangguan Ginjal Akut Terkonfirmasi di Cianjur, Dinkes Perintahkan Ini ke Faskes
"Maunya kami dan warga sudah sepakat dengan pihak RW, maunya T ditanggulangi sama pihak yang berwenang lah seperti itu," tuturnya.
Pihaknya dan warga merasa sudah kewalahan mengurus apa yang dilakukan T. Karena sudah lebih dari 3 kali melakukan aksi nekat yang mengancam nyawanya.
"Warga lain juga jadi tak peduli sama dia. Karena sudah sering melakukan aksi nekat. Biarin kata warga teh nanti juga turun sendiri. Kan naik tower juga sendiri. Makanya kami ingin T ditangani pihak berwenang," jelasnya.
Diakuinya, penangana pihak puskesmas sudah maksimal. Bahkan pihaknya sudah sempat mendatangkan seorang ustads agar memberikan petuah.
"Tetapi ya masih begitu hasilnya. Mungkin belum waktunya (sembuh, Red)," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita muda melakukan aksi nekat naik tower listrik di tengah area pesawahan Jalan Sidumara, Kampung Sidumara, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Selasa 27 September 2022 siang.
Wanita muda itu berusia 16 tahun berinisial T. Dia melakukan aksi nekat diduga karena gagal nikah.
Saat evakuasi, A (16), pria muda yang diduga pacar korban pun ada di lokasi dihadirkan petugas untuk membujuk korban agar mau turun.
BACA JUGA:Satgas TMMD ke-115 Kodim 0612/Tasikmalaya Makan Siang dan Disuguhi Kopi Hitam oleh Warga
Subkordinator Penanganan Bencana BPBD dan Damkar Kota Tasikmalaya, Erik Yowanda mengatakan, awalnya pihaknya menerima laporan dari warga setempat jam 14.00 WIB bahwa ada wanita muda yang mencoba bunuh diri di tiang sutet.