Sementara di tempat terpisah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Plt Jubirnya, Ali Fikri, menyayangkan penanganan kasus korupsi Formula E diseret-seret dalam kepentingan politik pihak tertentu.
BACA JUGA: Aliansi Suporter dan Polres Tasikmalaya Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
BACA JUGA: YLBHI Minta Negara Harus Bertanggung Jawab Soal Penggunaan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan
Menurut dia, KPK telah menangani kasus tersebut sesuai prosedur hukum.
“KPK sangat menyayangkan, proses penanganan perkara Formula E yang telah taat azas dan prosedur hukum ini justru kemudian diseret-seret dalam kepentingan politik oleh pihak-pihak tertentu,” kata Ali Fikri, Senin, 3 Oktober 2022.
Ali mengaku lembaganya menangani kasus Formula E karena adanya laporan dari masyarakat.
Laporan itu selanjutnya ditelaah untuk mengetahui apakah kasus itu bisa ditangani oleh KPK atau tidak.
BACA JUGA: Operasi Zebra Lodaya 2022 Tasikmalaya Fukos Pada 7 Poin, Perhatikan Nomor 5 Paling Diicar Polisi
BACA JUGA: Operasi Zebra Lodaya 2022 Dimulai Hari Ini, Langkah Ini yang Akan Dilakukan Polres Tasikmalaya
KPK, ungkap Akun Fikri, masih mengumpulkan informasi yang diperlukan. Salah satunya dengan memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk dimintai keterangan.
“Dalam proses internal KPK, pada setiap penanganan perkara adalah dengan melakukan ekspose atau gelar perkara,” ungkapnya..
Ali mengatakan dalam gelar perkara itu tim penyelidik memaparkan hasil pengumpulan informasi.
Dari informasi yang dipaparkan itu akan mendapat masukan dari semua pihak yang mengikuti forum tersebut.
BACA JUGA: 7 Pengedar dan Pengguna Sabu dan Hexymer Diamankan Polisi, Dua Diantaranya Berusia di Atas 50 Tahun
“Pembahasan dilakukan secara konstruktif dan terbuka dalam forum tersebut,” kata Ali Fikri.