Gubernur Jabar Resmikan Flyover ‘KOREA’ Bandung, Kini Laik Digunakan Setelah Uji Coba

Minggu 02-10-2022,09:20 WIB
Editor : Tiko Heryanto

BANDUNG, RADARTASIK.COM – Uji kelaikan kondisi jalan dan infrastruktur pendukung flyover atau jalan layang Kopo, Kota Bandung laik digunakan. 

Usai fungsionalisasi atau uji coba flyover atau jalan layang Kopo, akhirnya diresmikan, Sabtu 1 September 2022.

"Hari ini kita sudah menyelesaikan pengetesan kelaikan jalan di flyover Kopo. Ini disebut juga flyover ‘KOREA', Kopo Area. Nah, hari ini sudah resmi dinyatakan laik fungsi," kata Ridwan Kamil.

Ia menuturkan, perlintasan layang Kopo ini memiliki panjang 1,3 kilometer dengan nilai konstruksi Rp288 miliar.

BACA JUGA:Bantuan Gempa Tapanuli Utara dari Kemensos Tiba Malam Ini di Tarutung 

BACA JUGA:Keren! Tasikmalaya Fashion Week Diikuti Puluhan Siswa SMK, Dilaksanakan Rumpun Tata Busana DKKT

Sedangkan untuk pembebasan lahan dari dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 141 miliar. 

Adapun sebelum melakukan uji kelaikan pada hari ini, jalan layang Kopo telah dicoba beberapa kali oleh masyarakat umum, namun belum diperbolehkan dilintasi pada malam hari.

"Minggu kemarin beberapa hari dilakukan pengetesan," sebut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Dalam kesempatan tersebut Kang Emil juga menyanggupi mendesain Monumen Cibaduyut untuk menjadi ikon jalan layang Kopo.

BACA JUGA:STNK Belum Bayar Pajak, Apakah Boleh Ditilang? Ini Penjelasan Korlantas Polri

BACA JUGA:Hebat! Anak Asuh Valentino Rossi dan Pembalap Rookie Tim VR46 Marco Bezzecchi Start Terdepan MotoGP Thailand

"Tambahannya adalah pembangunan Monumen Cibaduyut yang sudah disosialisasikan oleh Pak Camat, responsnya baik. Saya sendiri yang akan mendesainnya. Insya Allah akan dibangun secepatnya," ungkapnya.

Selain itu, untuk menambah keindahan jalan layang Kopo, sesuai dengan arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kang Emil akan menghadirkan ornamen pendukung guna menghidupkan jalan layang Kopo, sehingga menjadi kebanggaan warga sekitar.

"Ada masukan dari Pak Menteri (PUPR),  sepanjang 1,3 kilometer ini supaya ada ornamen agar siang hari tidak terlalu rata. Mengapa rata karena jalan ini menggunakan terknologi baru. Lampunya  ditaruh di bawah," ujar Kang Emil.

Kategori :