SEMARANG, RADARTASIK.COM — Pacar atau selingkuhan Kopda Muslimin buka-bukan dan menjelaskan banyak hal kepada polisi. Termasuk soal diajak kabur dan kasus penembakan.
Perempuan berinisial W itu kini dalam perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LSPK) dan dirahasiakan keberadaannya.
Dia menjadi kekasih Kopda Muslim dalam satu tahun terakhir. Sehari-hari perempuan berkulit putih dan berambut panjang ini bekerja menjual voucher dan kartu perdana.
BACA JUGA:Di China, Cicak Kering Dipakai Obat untuk Penyakit Ringan hingga Berat
Kepada W, Kopda Muslimin mengajaknya untuk hidup bersama. Namun keinginan tersebut ditolaknya.
W menolak ajakan Kopda Muslimin karena juga tahu bahwa sang kekasih telah berusaha menghabisi nyawa istrinya.
Kopda Muslimin juga sebelumnya telah meminta uang Rp120 juta kepada mertuanya dengan dalih biaya berobat istrinya yang menjadi korban penembakan.
BACA JUGA: Prof Syafrudin Karimi: Ekspor Cicak Kering Jadi Ladang Ekonomi Baru, Penganggur Bisa Berkurang!
Namun, ternya uang Rp 120 juta itu dia pakai untuk membayar para pembunuh bayaran.
Termasuk, Kopda Muslimin menipu mertuanya lagi dengan meminta Rp90 juta.
Uang Rp 90 juta itu dia pakai selama pelarian ke Wonosobo, Jawa Tengah.
"Dari mengantar istrinya ke rumah sakit, M (Kopda Muslimin) menghubungi pacarnya yang berinisial R dan mengajak ketemuan," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Disebutkan bahwa W bertemu dengan Kopda Muslimin di daerah Papandayan, Semarang.
"W membawa motor menjemput M, keduanya lalu pergi ke Wonosobo," ujarnya.