MANGGARAI, RADARTASIK.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat ditawari gratis nginap oleh salah seorang pemilik homestay.
Tawaran gratis nginap itu disampaikan seorang pengusaha homestay saat Jokowi berkunjung ke Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Jumat, 22 Juli 2022.
Pagi itu, Jokowi dan Ibu Negara Iriana meninjau Proyek Pengembangan Sarana Hunian Pendukung Kawasan Pariwisata, Kampung Baru, Labuan Bajo.
BACA JUGA: Antrean Haji Malaysia Hampir 300 Tahun, Indonesia 86 Tahun, Penyebab Perbedaannya Begini
”Kalau bapak yang menginap, gratis pak,” ujar Riyadi, pemilik Kios dan Homestay Avifah saat ditanya tarif pondok wisatanya oleh presiden.
Bagaimana reaksi sang presiden ketika menadapat tawan seperti itu? Ayok tebak! Jawaban Riyadi membuat presiden dan ibu negara tersenyum.
Presiden kembali menanyakan berapa tarif pondok wisatanya per malam untuk wisatawan. ”100.000 rupiah per malam pak,” jawab Riyadi.
BACA JUGA: Polda Jabar Akan Umumkan Hasil Penanganan Kasus Bullying Anak di Tasikmalaya yang Berujung Maut
Presiden pun menitipkan kepada Riyadi dan sejumlah pemilik pondok wisata di Kampung Baru untuk menjaga dan memelihara sarana dan prasarana serta bangunan yang sudah diperbaiki pemerintah pusat.
Pemerintah memang tengah berupaya meningkatkan kualitas rumah swadaya untuk usaha pondok wisata (homestay) di Kawasan Pantai Marina, Labuan Bajo.
Presiden Joko Widodo mengatakan penataan kawasan tersebut bertujuan agar masyarakat sekitar bisa mendapatkan manfaat dari pariwisata di Labuan Bajo.
BACA JUGA: Lokasi Korban Di-bully dan Aksinya Direkam Teman-temannya di Tasikmalaya Bukan di Sekolah
”Yang dilakukan ini adalah penataan kawasan. Jadi penataan kawasan Marina tidak hanya urusan penataan plasa, ada amfiteater, tapi juga penataan kampung,” kata dia.
”Penataan kampung ini diarahkan agar hunian-hunian yang ada itu bisa juga mendapatkan manfaat dari adanya pariwisata yang ada di Labuan Bajo,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Kepala Negara menuturkan saat ini pemerintah tengah berupaya memperbaiki kawasan rumah tidak layak huni menjadi layak huni, sekaligus meningkatkan kualitas rumah dengan fungsi usaha.