Jejak Bupati Tasikmalaya di Pendopo Lama: dari Dalem Aria hingga Cecep Nurul Yakin

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pendopo Lama Kabupaten TASIKMALAYA di Jalan RAA Wiratanuningrat, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, menjadi saksi sejarah panjang pemerintahan daerah sejak tahun 1901. 

Bangunan berarsitektur kolonial ini dibangun menyusul keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Willem Rooseboom, yang menyetujui pemindahan pusat pemerintahan dari Manonjaya ke wilayah yang kini menjadi pusat Kota Tasikmalaya.

Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Bupati Raden Tumenggung Prawirahadingrat atau Dalem Aria. 

Sejak saat itu, Pendopo Lama difungsikan sebagai pusat administrasi dan rumah dinas resmi Bupati Tasikmalaya.

BACA JUGA:Jabatan Kosong Segera Diisi: 23 Pejabat Eselon II Ikuti Job Fit Pemkot Tasikmalaya, Ini Daftarnya

Lokasinya yang strategis, hanya 300 meter dari Masjid Agung Tasikmalaya, menjadikan bangunan ini simbol otoritas pemerintahan daerah. 

Sepanjang sejarahnya, Pendopo Lama mengalami berbagai renovasi, termasuk penggantian lantai tegel abu-abu menjadi keramik merah serta penambahan ruang tunggu dan kantor pendukung. 

Kini, sebagian area pendopo digunakan untuk kantor Dharma Wanita, PKK, serta rumah dinas sopir bupati.

Pasca pemekaran wilayah dan pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya pada 17 Oktober 2001 melalui UU Nomor 10 Tahun 2001, status kepemilikan Pendopo Lama sempat dipersoalkan. 

BACA JUGA:Begini Cara Cepat Dapat Saldo DANA Gratis Lewat Link DANA Kaget Hari Ini

Meski secara geografis berada di wilayah Kota Tasikmalaya, Pemkab Tasikmalaya tetap mengklaimnya sebagai aset daerah karena historisnya sebagai rumah dinas bupati. 

Hal ini berlangsung hingga pendopo baru dibangun di Singaparna dan resmi menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya sejak 2010.

Pendopo Lama telah ditempati oleh sejumlah bupati sebagai kediaman dan pusat aktivitas pemerintahan. Berikut daftar lengkapnya:

1. R. Tumenggung Prawirahadingrat (1901–1908).

Sumber: