Zvonimir Boban: AC Milan Menderita karena Terlalu Banyak Memainkan Penyerang
Zvonimir Boban -Tangkapan Layar Instagram @golhr-
RADAR TASIK.COM – Mantan gelandang AC Milan sekaligus analis Sky Sport Italia, Zvonimir Boban, melontarkan kritik tajam terhadap performa Rossoneri setelah kemenangan tipis 3-2 atas Slovan Bratislava di Liga Champions.
Meski hasil tersebut memberikan tiga poin penting, Boban menyoroti masalah keseimbangan tim dan lemahnya pertahanan yang harus segera diatasi oleh pelatih Paulo Fonseca.
Milan terus memperlihatkan kerapuhan di lini belakang dan statistik mencatat bahwa mereka telah kebobolan 8 gol dalam lima pertandingan Liga Champions dan total 14 gol dalam 12 laga Serie A musim ini.
Menurut data dari CIES, meskipun Milan menciptakan rata-rata 3,8 peluang emas per pertandingan di Serie A, mereka hanya mampu mencatatkan lima clean sheet di sepertiga awal musim.
Masalah ini mencerminkan kegagalan Fonseca dalam mengatasi kelemahan yang sama seperti musim sebelumnya: terlalu sering kebobolan bahkan saat menghadapi tim kecil.
Saat melawan Slovan, kesalahan individu dan buruknya koordinasi pertahanan kembali terlihat. Gol pertama Slovan yang dicetak oleh Tigran Barseghyan menjadi bukti.
Davide Calabria, alih-alih mundur untuk melindungi area pertahanan, justru maju ke depan tanpa hasil, membuat Tijjani Reijnders terlambat menutup ruang bagi Barseghyan.
Situasi ini menunjukkan bahwa lini belakang Milan tampak "bingung, tidak teratur, dan tidak mampu mengambil keputusan tepat di momen krusial."
Kritik Boban: Formasi yang Tidak Seimbang
Dalam wawancaranya dengan Sky Sport Italia, Boban menilai bahwa ketidakseimbangan tim Milan juga disebabkan oleh strategi Fonseca yang terlalu berani dengan memainkan empat penyerang sekaligus.
Menurut Boban, hal ini memberikan tekanan besar pada lini tengah dan membuat tim rentan terhadap serangan balik.
“Milan menang dengan pantas, mereka mendominasi pada beberapa momen. Namun, mereka harus memiliki lebih banyak keseimbangan,” ujar Boban, dikutip dari Football Italia.
“Empat penyerang terlalu banyak, dan lini tengah menderita,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber