Roti Tradisional Kompiang, Warisan Budaya dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Roti Tradisional Kompiang, Warisan Budaya dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Roti Tradisional Kompiang: Warisan Budaya dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur-Instagram/koh_aming-

Kompiang juga terkenal karena daya tahannya yang baik, roti ini dapat bertahan hingga tiga hari di suhu ruang dan hingga seminggu jika disimpan di kulkas.

Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp1.000 per pcs di pasar-pasar Flores. 

Selain itu, bahan utama pembuatannya mirip dengan roti pada umumnya, seperti tepung terigu, gula, susu, dan ragi.

Namun, taburan wijen di permukaan roti dan tekstur yang lebih keras menjadikan Kompiang unik.

Biasanya, roti ini dikonsumsi dengan cara dicelupkan ke dalam kopi atau teh.

Baca juga: KH Aminudin Bustomi Diantara Kandidat Bacawalkot Tasikmalaya untuk Pilkada 2024

Proses pembuatan Kompiang tidak berbeda jauh dengan roti pada umumnya. Semua bahan dicampur menjadi satu, termasuk ragi sebagai bahan pengembang.

Setelah adonan jadi, roti dipanggang hingga matang dan menghasilkan tekstur yang keras dengan taburan wijen di atasnya.

Roti Kompiang bukan hanya sekadar makanan lezat dari Manggarai, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya dan kuliner Nusa Tenggara Timur yang patut dilestarikan.

Proses pembuatannya yang khas dan cita rasanya yang unik mengingatkan kita akan keberagaman kuliner Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: