Ancaman Putus Sekolah di Kota Tasikmalaya, Mayoritas Warga Bungursari hanya Lulus SMA

Ancaman Putus Sekolah di Kota Tasikmalaya, Mayoritas Warga Bungursari hanya Lulus SMA

Ilustrasi PPDB. istimewa-tangkapan layar--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya mencatat berdasar data yang dihimpun Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), sebanyak 19.662 warganya hanya tamatan Sekolah Dasar (SD). 

Dari total 64.276 orang, sebanyak 14.688 warganya lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Begitupun dengan tamatan SMA menembus angka 26.322. 

"Ya taraf pendidikan SMA dan mata pencaharian banyaknya penyedia jasa," ujar Camat Bungursari, Sodik Sunandi, kemarin Senin 10 Juni 2024. 

Ia berharap untuk tahun ajar sekarang, anak-anak di Bungursari bisa masuk sekolah negeri yang mereka inginkan melalui PPDB

BACA JUGA:Lebih dekat dengan Sutisna Sendjaya, Pejuang, Pendidik dan Jurnalis Sunda

Dengan harapan lebih jauh, bisa mendapatkan pekerjaan dan masa depan yang lebih baik. 

Kendati demikian, bukan berarti swasta tak baik. Sodik menerangkan, bahwa keinginan bersekolah di SMA negeri kini sudah jadi kebutuhan. 

"Tentu kami ingin ada SMA atau SMK negeri di Kecamatan Bungursari," terangnya. 

Penduduknya menurut status pekerjaan utama dan jenis kelamin di Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya di antaranya 25.745 adalah buruh atau karyawan.

BACA JUGA:Susah Tidur Nyenyak? Ini Dia Tips Tidur Berkualitas di Malam Hari, Dijamin Bikin Segar dan Semangat Tiap Pagi

Pelaku usaha mandiri sebanyak 15.532 oranf. Buruh tidak dibayar atau buruh serabutan sebanyak 2.614 orang. Buruh harian sebanyak 2.459 orang. 

Dengan mayoritas taraf pendidikan tersebut, menurut Penasihat Forum Bungursari, Tatang Sutarman, banyak warga yang tidak bisa memiliki pekerjaan yang layak. Apalagi menaikan taraf kemampuan ekonomi mereka. 

"Ya kalau disebut miskin, masih termasuk. Kebanyakan buruh jasa ke bebatuan, angkut-angkut. Sekarang orangtuanya, ya tentu punya keinginan menyekolahkan anaknya ke negeri," tuturnya. 

Apalagi saat ini dengan keadaan ekonomi semakin sulit, menurutnya semakin besar beban warga untuk menyekolahkan anak dengan biaya yang tidak terjangkau di swasta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: