Ini Kata FP3 Kota Banjar Terkait Aksi Sayatan Lengan Tangan Belasan Murid SD
Ketua FP3 Kota Banjar Dicky Agustaf. istimewa--
Tentu kejadian tersebut harus menjadi perhatian semua pihak, leadiing sektor terkait dengan pendidikan, perlindungan anak, APH, LSM, .edia dapat duduk bersama guna menyikapi permasalahan yang terjadi.
Pihaknya tidak pernah bosan untuk saling mengingatkan bahwa masalah pendidikan adalah masalah bersama dan melihat budaya gotong royong khususnya dalam dunia pendidikan seolah sudah berkurang (hilang).
"Padahal disalah satu leading sektor yang berkutat dibidang pendidikan terdapat sebuah bidang yang menangani budaya," pungkasnya.
"Jangan terpaku budaya itu hanya ke tari atau sebatas tentang situs. Tapi sekali kali wajib menyentuh langsung terhadap budaya gotong royong dalam dunia pendidikan itu sendiri," sambungnya.
BACA JUGA:Cara Pembelian Hewan Kurban di Livin’ by Mandiri, Disediakan Tiga Jenis Hewan Kurban
Terpisah, Kadisdikbud Kota Banjar H Kaswad mengaku permasalahan tersebut sudah diselesaikan dengan musyawarah oleh pihak guru di sekolah.
"Kemarin guru, kepala sekolah dan orang tua (murid) diberi arahan agar mengawasi anak-anaknya dari pergaulan yang tidak baik (negatif)," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: