Xabi Alonso Pupuskan Impian De Rossi Bawa AS Roma ke Final Liga Europa
Daniele De Rossi -Tangkapan Layar Youtube-
RADARTASIK.COM – Xabi Alonso pupuskan mimpi De Rossi membawa AS Roma ke babak final Liga Europa Berturut-turut setelah ditaklukkan 2-0 di Stadion Olimpico.
AS Roma kini memerlukan sebuah keajaiban untuk mencapai final Liga Europa lagi setelah kekalahan dari Bayer Leverkusen melalui gol Florian Wirtz yang berhasil memanfaatkan back-pass buruk dari Rick Karsdorp, serta tendangan dari Robert Andrich.
Untuk bisa melaju ke babak final, AS Roma harus mampu mengungguli Bayer Leverkusen dengan selisih tiga gol saat tandang ke Jerman, sebuah misi yang hampir mustahil mengingat rekor tanpa kekalahan yang dimiliki oleh anak-anak asuh Alonso tersebut.
Dalam konferensi persnya, De Rossi mengakui kekuatan tim Leverkusen dan menjelaskan bahwa timnya terlalu panik setelah kebobolan akibat blunder fatal yang dilakukan oleh Rick Karsdorp.
BACA JUGA:Hamzah Fansuri: Seorang Ulama dan Pujangga Klasik Abad Ke-16, Pelopor Sastra Melayu di Nusantara
“Kami bermain melawan tim yang sangat kuat, sehingga sulit bagi kami ketika mereka berhasil unggul. Kami terlalu panik setelah gol tersebut dan mencoba untuk bangkit kembali. Kami mencoba memulai dengan agresif dan segera membalasnya, itulah yang kami inginkan,” kata De Rossi kepada Sky Sport Italia.
“Tahun ini adalah milik Leverkusen, mereka meraih gelar Bundesliga dan mereka bukan hanya memiliki kualitas, tetapi juga kekuatan fisik dan stamina yang luar biasa,” sanjungnya.
Xabi Alonso membuat kejutan dengan mengumumkan starting XI-nya, dengan mencadangkan kedua striker Victor Boniface dan Patrik Schick, dan sebaliknya memilih Amine Adli sebagai False 9.
Menurut De Rossi, pendekatan yang diambil oleh Xabi Alonso tidaklah mengejutkan dan mereka sudah mempersiapkannya dengan berusaha mengalirkan bola lebih cepat untuk melakukan serangan balik.
BACA JUGA:Nama-Nama Calon Terpilih DPRD Kota Banjar 2024-2029, Partai Golkar Ditetapkan Meraih Kursi Terbanyak
“Sebagian besar pertandingan mereka mengandalkan penyerang tengah, baik Schick atau Boniface, namun melawan Bayern Munich dan Borussia Dortmund, mereka telah bermain dengan cara ini,” ujarnya.
“Kami telah menganalisisnya, dan kami melihat bahwa mereka melakukannya melawan tim-tim yang mereka takuti atau tim-tim yang kuat,” lanjut De Rossi.
“Ketika tim-tim seperti itu bertahan, Anda harus mengalirkan bola dengan cepat, karena ketika Anda kehilangan bola, Anda bisa langsung terkena serangan balik,” paparnya.
“Kami akan menganalisis ulang pertandingan ini, tapi menurut saya, kami telah melakukan yang benar di babak pertama,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sky sport