Hamzah Fansuri: Seorang Ulama dan Pujangga Klasik Abad Ke-16, Pelopor Sastra Melayu di Nusantara

Hamzah Fansuri: Seorang Ulama dan Pujangga Klasik Abad Ke-16, Pelopor Sastra Melayu di Nusantara

Mengenal sosok Hamzah Fansuri, ulama dan pujangga melayu abad ke-16. Foto: Tangkapan layar youtube/reka foto--

RADARTASIK.COM - Sosok Hamzah Fansuri adalah seorang ulama tasawuf di Nusantara dan termasuk  pujangga klasik abad ke-16, yang menghasilkan karya sastra berbahasa melayu.

Sastra Melayu merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia, dan Hamzah Fansuri adalah salah satu tokoh penting di dalamnya.

Sastrawan dan budayawan Indonesia, Abdul Hadi W. M., bahkan menyebutnya sebagai Bapak Sastra Melayu. 

Hal senada juga disampaikan oleh A. Teeuw, seorang pakar sastra dan budaya Indonesia dari Belanda, menurutnya Hamzah Fansuri adalah Sang Pemula Puisi Indonesia.

BACA JUGA: Komentar Shin Tae Yong Usai Timnas Indonesia U-23 Tertahan Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Tetap Bikin Semangat

BACA JUGA: Seri Tokoh Filsafat: Kahlil Gibran dan Eksistensialisme Romantik dalam Karya-Karyanya

Tidak banyak keterangan mengenai riwayat hidup hamzah fansuri, banyak spekulasi dan pendapat mengenai asal usulnya.

Namun beberapa sumber mengatakan bahwa Hamzah Ffansuri hidup pada abad ke-16 dan tinggal di Aceh pada masa kesultanan Iskandar Muda di kerajaan Aceh Darussalam.

Beliau terkenal karena kepiawaiannya dalam menggubah puisi dan karya sastra yang sarat dengan makna dan keindahan bahasa. 

Menjadi seorang ulama dan sekaligus penyair sufi, Hamzah Fansuri juga memberikan sentuhan nilai-nilai spiritual Islam dalam karyanya.

BACA JUGA: Jadwal Pilkada 2024 Serentak Tak Berubah, Kata Mendagri ...

BACA JUGA: Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, 9 Kandidat Bacawalkot dari PKB Bertemu Cak Imin, 4 Lainnya kemana?

Menurut Sayed Naguib Alattas, Hamzah Fansuri adalah pujangga melayu terbesar pada abad ke-16, bahkan menurutnya beliau adalah Jalaludin Rumi-nya Nusantara.

Hal ini bisa dipahami, mengingat karya-karya Hamzah Fansuri memiliki kesamaan dengan puisi-puisi Rumi yang banyak mengekspresikan pengalaman spiritual khas sufistik dan kedekatannya dengan Sang Pencipta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: