Kemenag Fasilitasi Santri Aktif Dakwah di Dunia Digital Melalui Program Rumah Kitab

Kemenag Fasilitasi Santri Aktif Dakwah di Dunia Digital Melalui Program Rumah Kitab

Kemenag fasilitasi santri aktif dakwah di dunia digital melalui program Rumah Kitab. Foto: Kemenag--

RADARTASIK.COMSantri di era modern diharapkan mahir dalam transformasi dunia digital. Termasuk aktif dakwah di dunia digital.

Kementerian Agama RI melalui Plt Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad berharap santri tidak hanya mahir dalam keilmuan tradisional tetapi juga aktif dalam transformasi digital. 

Untuk itu, Kemenag akan menyiapkan sejumlah program fasilitasi agar santri lebih aktif di dunia digital.

Salah satu programnya yaitu Program Rumah Kitab.

BACA JUGA: Seri Tokoh Filsafat: Ludwig Wittgenstein dan Pemikirannya Tentang Filsafat Bahasa serta Pengaruhnya di Abad Ke

BACA JUGA: Keluarga PO Bus Budiman Mengusung Muhamad Rezqi Budiman Jadi Cawalkot Tasikmalaya, Dimentori Dede Sudrajat

"Program Rumah Kitab memudahkan akses ummat. Ini menyimbolkan integrasi santri dalam masyarakat internet," kata Abu Rokhmad di Pangkal Pinang, Senin 29 April 2024. 

Saat itu Abu Rokhmad berbicara pada forum Peningkatan Kompetensi Ustadz pada Satuan Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Kegiatan ini berlangsung tiga hari, 28 - 30 April 2024.

Merespons kebutuhan pesantren dan meningkatkan mutu pendidikan dalam lingkungan Pendidikan Diniyah Formal, maka Kemenag akan melakukan pembinaan. 

"Kami diberi amanat oleh undang-undang pendidikan untuk mendukung pembinaan pesantren. Kendati demikian, tantangan besar kami adalah mengintegrasikan semua pesantren yang memiliki PDF ke dalam sistem pendidikan nasional yang responsif," ujar Abu Rokhmad.

BACA JUGA: 60 Persen Perkara Hukum yang Ditangani Pengadilan Negeri Tasikmalaya Didominasi Narkoba

BACA JUGA: Segini Prakiraan Kecepatan Tsunami Sampai ke Cipajutah Jika Lempengan Megathrust Patah

Guru Besar UIN Walisongo ini menekankan pentingnya peran ustaz dan ustazah dalam proses pembelajaran di PDF. 

"Transformasi pendidikan menjadi fokus utama kita. Santri harus terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran," kata Abu Rokhmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: