Cerita Wayang: Sanghyang Ismaya Menjadi Semar, Turun ke Bumi Sebagai Punakawan Lintas Zaman
Asal-usul Semar yang menjadi punakawan di berbagai zaman. Foto: tangkapan layar youtube/reka foto--
Melihat apa yang terjadi, Sanghyang Tunggal menyuruh mereka berdua turun ke marcapada (bumi) sebagai hukuman atas tindakan mereka.
Di bumi, sanghyang Tejamaya berubah nama menjadi Togog, sedangkan Sanghyang Ismaya nerganti nama menjadi Semar.
BACA JUGA: Alhamdulillah, 75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Telah Terbit, Kemenag Terus Kebut Persiapan Haji 2024
Semar dikenal sebagai sosok yang unik dan penuh kecerdasan, serta sering kali menjadi cerminan kehidupan sehari-hari.
Di bumi, semar merupakan tokoh pemimpin punakawan, yakni penasihat lintas zaman.
Ia muncul dalan kisah Prabu Arjuna sasrabahu.
Ia juga hadir sebagai punakawan dalam cerita Ramayana, dan terakhir semar muncul kembali sebagai penasehat pandawa dalam kisah Mahabharata.
BACA JUGA: 3 Pepatah Sunda yang Berhubungan dengan Kepemimpinan, Wujud Kearifan Lokal yang Berlaku Universal
Sebagai tokoh punakawan, Semar memiliki peran yang sangat penting dalam cerita pewayangan.
Ia dikenal sebagai sosok yang berwawasan luas, bijaksana, dan memiliki kecerdasan spiritual yang dalam.
Simbol Tokoh Semar
Semar memiliki bentuk fisik yang sangat unik. Seolah-olah ia adalah segala gambaran jagad raya itu sendiri.
Secara semiotika tubuhnya yang bulat melambangkan bumi, sebagai tempat tinggal bagi umat manusia dan makhluk lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: