Asal Usul Ketupat Lebaran, Jadi Maskot Hidangan Idul Fitri, Ternyata Ada Filosofinya Lho!

Asal Usul Ketupat Lebaran, Jadi Maskot Hidangan Idul Fitri, Ternyata Ada Filosofinya Lho!

Asal usul dan filosofi ketupat lebaran. Foto: Disway--

Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan rasa hormat terhadap generasi yang lebih tua. 

Selain itu, Sunan Kalijaga juga menggunakan ketupat sebagai sarana berdakwah dan menyebarkan agama Islam. 

BACA JUGA: Sejarah Tradisi Mudik Lebaran dan Perkembangannya dari Zaman Hindia-Belanda Sampai Sekarang

BACA JUGA: Jelang Musim Mudik Lebaran 2024, Dishub Ciamis Larang Angkutan Gunakan Klakson Telolet

Pada masa itu beliau mengambil pendekatan budaya dalam proses dakwahnya, salah satunya adalah dengan memperkenalkan ketupat sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Jawa, yang pada saat itu banyak yang masih memegang keyakinan Hindu. 

Melalui tradisi ketupat Lebaran ini, Sunan Kalijaga mengajak orang Jawa untuk memeluk agama Islam secara damai melalui pendekatan budaya dan tradisi

Seiring berjalannya waktu, tradisi Ketupat ini secara perlahan meluas dan akhirnya melekat sebagai hidangan khas Lebaran di Indonesia.

Ketupat lebaran menjadi simbol kebersamaan, kerukunan, dan persatuan dalam merayakan momen yang sakral seperti Hari Raya Idul Fitri.

Asal Usul Ketupat Lebaran

Istilah ketupat berasal dari kata "Kupat" yang memiliki dua makna: pertama "ngaku lepat" yang berarti mengakui kesalahan, dan kedua "laku papat" yang mengandung makna empat tindakan. 

Keempat tindakan tersebut merujuk pada konsep-konsep spiritual yang terkait, yaitu luberan (melimpahi), leburan (melebur dosa), lebaran (pintu ampunan terbuka lebar), dan laburan (menyucikan diri).

Sedangkan isian beras pada ketupat memiliki makna simbolik yaitu melambangkan hawa nafsu manusia. 

Sementara daun kelapa muda atau Janur melambangkan keberadaan hati nurani yang merupakan cahaya sejati. 

Dengan demikian, Ketupat secara keseluruhan dapat dimaknai sebagai sosok manusia yang mampu menahan nafsu dan mengikuti petunjuk Tuhan yang ada di dalam hati nurani untuk mencapai kesucian dan kebaikan.

Nah, itulah uraian yang berhubungan dengan asal-usul ketupat lebaran dan makna filosofi yatang bisa kita ambil hikmah dan pelajarannya. Semoga bermanfaat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: