Sejarah Tradisi Mudik Lebaran dan Perkembangannya dari Zaman Hindia-Belanda Sampai Sekarang

Sejarah Tradisi Mudik Lebaran dan Perkembangannya dari Zaman Hindia-Belanda Sampai Sekarang

Asal usul tradisi mudik lebaran dan perkembangannya dari tahun ke tahun. Foto: tangkapan layar youtube/reka foto--

Sejarah Tradisi Mudik Lebaran dan Perkembangannya dari Zaman Hindia-Belanda Sampai Sekarang

RADARTASIK.COM - Tradisi mudik Lebaran adalah tradisi pulang kampung dari kota tempat tinggal menuju kampung halaman. 

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya menjelang Hari Raya Idul Fitri

Namun, tahukah anda bagaimana asal usul tradisi mudik Lebaran ini?

BACA JUGA: 10 Daftar Program Studi Terketat Jalur SNBP 2024, Prodi di Universitas Siliwangi Ada? Selamat Buat yang Lolos!

BACA JUGA: Mudik Lebaran 2024, Bus Besar dan Kecil Dilarang Masuk ke Jalur Pesisir Pangandaran, kenapa?

Kata "mudik" berasal dari bahasa Melayu, yaitu "udik" yang berarti hulu atau ujung. 

Pada masa lalu, masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai sering melakukan perjalanan ke hilir sungai dengan menggunakan perahu atau biduk. 

Setelah selesai keperluannya, mereka kemudian kembali pulang ke hulu pada sore hari, dari sini dikenal istilah hilir mudik.

Oleh karena itu, penggunaan kata "mudik" pada tradisi pulang kampung saat Lebaran digunakan untuk menggambarkan perjalanan menuju ke hulu atau kampung halaman seseorang.

BACA JUGA: Xiaomi 14 Membawa Pengalaman Fotografi Menggunakan Smartphone ke Level Selanjutnya

BACA JUGA: Kisaran Harga 1 Jutaan dengan Helio G99 Ultimate Smartphone Gaming Murah Itel RS4

Menurut versi lain, istilah "mudik" memiliki asal usul dari bahasa Jawa, yang terdiri dari dua kata "mulih" dan "dilik" yang kemudian digabung menjadi "mudik", yang artinya pulang sebentar.

Pengertian mudik lebaran menurut versi ini adalah pulang ke kampung halaman dalam kurun waktu sementara (sebentar sàja), karena mudik memang bukan kepulangan yang selamanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: