Masih Awal 2024, Jumlah Kasus DBD Kota Banjar Nyaris Lampaui Tahun Lalu

Masih Awal 2024, Jumlah Kasus DBD Kota Banjar Nyaris Lampaui Tahun Lalu

Kabid P2P Dinkes Kota Banjar dr Ika Rika saat diwawancara, Selasa 19 Maret 2024. anto sugiarto / radartasik.disway.id--

Masih Awal 2024, Jumlah Kasus DBD Kota Banjar Nyaris Lampaui Tahun Lalu

BANJAR, RADARTASIK.COM - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Banjar hingga pertengahan Maret 2024 ini sudah mencapai 51 kasus.  

Meski masih awal 2024, namun jumlah kasus DBD di tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya (2023). 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar H Saifuddin AKs MKes melalui Kabid P2P dr Ika Rika mengatakan, data tersebut dari Januari sampai 13 Maret 2024 ada 51 kasus.

BACA JUGA:Spanduk Bakal Calon Bupati Pilkada Tasikmalaya 2024 Mulai Bermunculan, Politik Tasik Kian Semarak

"Sementara jumlah kasus DBD tahun 2023 hingga akhir mencapai 53 kasus, artinya terjadi peningkatan meski masih di awal tahun," katanya, Selasa 19 Maret 2024. 

Dia menerangkan jumlah penderita DBD yang masih dirawat di rumah sakit masih dalam proses pendataan petugas dilapangan. 

Pasalnya di awal Maret sudah ada pasien DBD yang dinyatakan sembuh sehingga diperbolehkan pulang ke rumah dan tidak perlu dirawat lagi. 

Sementara ada dua orang usia anak-anak meninggal dunia akibat DBD, pertama satu kasus di Januari dan satu kasus lagi di Februari 2024. 

BACA JUGA:Rekomendasi Model Rambut Pria yang Hits Tahun 2024 Tampil Lebih Stylish dan Percaya Diri

"Iya ada penambahan kasus DBD hingga saat ini, namun belum di update datanya. Nanti kita update dulu berapa jumlah pastinya. Kebanyakan kalangan anak-anak," terangnya. 

Dia menjelaskan, meningkatnya jumlah kasus DBD saat ini karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi meski tidak terlalu sering. 

Penambahan kasus DBD baru tidak selalu terlihat begitu saja, melainkan melalui serangkaian pemeriksaan hingga dinyatakan positif DBD dan dirawat. 

"Awal tahun ini hujan terus menerus terjadi sampai saat ini, dan kasus DBD tidak hanya terjadi saat musim penghujan saja tapi juga musim kemarau," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: