Murid SD di Kota Banjar Diduga Keracunan Makanan Ringan Bertambah, Hasil Penelusuran Dinkes ...
Makanan ringan yang diduga menjadi penyebab puluhan murid SD di Kota Banjar mengalami keracunan, Kamis 29 Februari 2024. anto sugiarto / radartasik.com--
BACA JUGA:Mengenal Seni Mengikat Simpul Mizuhiki yang Menampilkan Tradisi dan Keindahan Jepang
Memastikan jajanan yang dibeli anak-anak aman, guna menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi (keracunan).
Diberitakan sebelumnya, sejumlah murid sekolah dasar (SD) di Kota Banjar diduga keracunan usai mengkonsumsi makanan ringan yang dijual pedagang keliling.
Sejumlah murid SD yang diduga keracunan makanan ringan tersebut tersebar di sejumlah sekolah di Kota Banjar.
Kepala SDN 2 Batulawang Hasanah mengakui, ada 8 anak didiknya yang sempat konsumsi makanan ringan yang menyebabkan mules atau sakit perut.
BACA JUGA:Serial Netflix Terbaru Jepang ’Glass Heart’ Akan Rilis Tahun 2025, Sato Takeru sebagai Pemeran Utama
"Iya betul kejadiannya kemarin (Rabu 28 Februari 2024, Red) dan semuanya anak kelas 3. Kebanyakan perempuan yang konsumsi," katanya, Kamis 29 Februari 2024.
Diakuinya, makanan ringan tersebut ada yang dibeli dari pedagang keliling di hari itu juga. Namun ada juga dibeli sehari sebelumnya.
Dari 8 anak didiknya yang mengkonsumsi makanan tersebut, satu diantaranya sempat dibawa ke Puskesmas untuk diperiksa sementara yang lain tidak.
Namun, kini anak tersebut sudah masuk sekolah seperti biasa, karena tidak sampai keracunan yang luar biasa seperti terjadi di daerah lain.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Stok Beras di Gudang Bulog Kota Tasikmalaya Melimpah, Harga Jual Mulai Ada Penurunan
"Saya sempat cium bau makanannya kayak yang basi gitu. Bentuknya kayak jeli kalau dimakan sedikit memanjang (seperti karet)," tegasnya.
Pihaknya pun telah mengimbau anak didiknya agar tidak jajan sembarangan terlebih produk atau jenis makanan yang berbahaya.
Sementara itu, salah satu guru SDN 2 Batulawang Ani Andriani menuturkan, anak didiknya juga ada yang sempat mengkonsumsi makanan ringan tersebut dan menyebabkan mual, muntah serta sakit perut.
"Ada 6 anak yang konsumsi makanan tersebut dan kebanyakan di sini kelas 1 yang penasaran. Mereka beli dari pedagang keliling," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: