Ratusan Pasien RSUD Kota Banjar Tak Salurkan Hak Pilih di Pemilu 2024 karena ...

Ratusan Pasien RSUD Kota Banjar Tak Salurkan Hak Pilih di Pemilu 2024 karena ...

Keluarga pasien yang dirawat di RSUD Kota Banjar tidak bisa mencoblos pada Pemilu kali ini, Rabu 14 Februari 2024. anto sugiarto / radartasik.disway.id--

Ratusan Pasien RSUD Kota Banjar Tak Salurkan Hak Pilih di Pemilu 2024 karena ...

BANJAR, RADARTASIK.COM - Ratusan pasien yang memiliki hak pilih tengah dirawat di RSUD Kota Banjar tak melakukan pencoblosan pada Pemilu 2024. 

Pasalnya, tak ada TPS mobile yang berkeliling ke setiap ruangan pasien yang dirawat di RSUD Kota Banjar sama seperti pada Pemilu 2019 yang lalu. 

Tak hanya pasien yang tengah dirawat di RSUD Kota Banjar saja tapi juga dikeluhkan keluarga pasien, karena tidak bisa menggunakan hak pilihnya. 

BACA JUGA:Dahsyat, Manfaat Durian Bisa Membuat Kulit Lebih Awet Muda dan Membantu Menyehatkan Jantung

"Ada 124 orang pasien yang sampai sekarang (Rabu) masih dirawat di RSUD Kota Banjar," ujar Direktur RSUD Kota Banjar dr H Agus Ekaputra, Rabu 14 Februari 2024 kepada awak media. 

Diakuinya pasien yang sedang dirawat di RSUD Kota Banjar kebanyakan warga dari luar Banjar yakni Kabupaten Ciamis,  Pangandaran dan Cilacap Jateng. 

Sementara itu warga Banjar ada beberapa orang yang sedang menjalani perawatan kesehatan di RSUD Kota Banjar karena sakit. 

"Tidak ada petugas (KPPS, PPS bahkan KPU) datang ke RSUD Kota Banjar. Tapi sebelumnya ada koordinasi antara rumah sakit dengan pihak penyelenggara Pemilu (KPU)," pungkasnya.

BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga 7 Sepeda Lipat Pacific Termurah Februari 2024, dengan Rem Depan - Belakang Cakram

Menurut dia, dalam koordinasi tersebut pasien yang masuk 7 hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara harus mengurus persyaratan dari DPT jadi DPTb. 

Namun kenyataannya pasien yang saat ini ada di RSUD Kota Banjar sedang dirawat kurang dari 7 hari sehingga mereka belum berpindah. 

Seharusnya pihak penyelenggara proaktif datang ke RSUD Kota Banjar melakukan pendataan pasien yang memiliki hak pilih untuk melakukan pencoblosan. 

Salah seorang keluarga pasien, Dedi mengaku kecewa karena tidak bisa mencoblos pada Pemilu kali ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: