Tak Setuju Masa Jabatan Presiden Ceferin Lebih dari 3 Periode, Legenda AC Milan Mundur dari Ketua UEFA

Tak Setuju Masa Jabatan Presiden Ceferin Lebih dari 3 Periode, Legenda AC Milan Mundur dari Ketua UEFA

Zvonimir Boban -Tangkapan Layar Instagram @golhr-

RADARTASIK.COM -  Zvonimir Boban, penyerang Legenda AC Milan Mundur dari Ketua UEFA karena Tak Setuju Masa Jabatan Presiden Ceferin lebih dari 3 Periode.

Aleksander Ceferin terpilih kembali sebagai Presiden UEFA dalam Kongres Biasa FIFA pada 5 April 2023, memegang masa jabatan selama empat tahun hingga 2027. 

Ia menggantikan Michel Platini, yang dilarang berkecimpung di sepak bola pada tahun 2015 karena pelanggaran etika dan Ceferin terpilih tanpa adanya pihak oposisi dalam pemilihan tersebut.

Saat menjabat, Ceferin awalnya berjanji melakukan reformasi dengan mengusulkan pembatasan masa jabatan Presiden UEFA maksimal tiga periode, setara dengan total 12 tahun. 

BACA JUGA:Nicolo Zaniolo Tak Kaget Dapat Ejekan di Olimpico: Cinta Saya untuk AS Roma Berakhir Buruk

Namun, pada bulan Desember, ia mengajukan usul untuk memungkinkan seorang presiden mencalonkan diri untuk masa jabatan keempat, menginginkan perubahan undang-undang UEFA agar dapat mencalonkan diri lagi dalam pemilu berikutnya.

Tindakan ini menyebabkan ketidaksetujuan dari Zvonimir Boban, legenda AC Milan yang juga menjabat sebagai Ketua sepak bola UEFA. 

Boban mengumumkan pengunduran dirinya setelah Ceferin mengusulkan kemungkinan terpilih kembali pada tahun 2031. 

Dalam surat terbuka, Boban mengecam rencana tersebut, menyatakan keprihatinan terbesar dan ketidaksetujuannya terhadap metode dan usulan tersebut.

BACA JUGA:Marco Conterio: Simone Inzaghi Pelatih Hebat yang Diabaikan karena Tidak Memainkan Gaya Seperti Guardiola

“Setelah saya menyatakan keprihatinan saya yang paling besar dan ketidaksetujuan saya terhadap metode dan usulan itu sendiri, presiden menjawab bahwa baginya tidak ada masalah hukum atau moral-etika, dan bahwa dia tanpa keraguan akan melanjutkan hal ini, menurut pendapat saya, ini ide yang membawa bencana,” tulis Boban, yang baru menjabat sebagai UEFA selama lebih dari dua tahun.

"Ironisnya, dialah yang mempresentasikan dan mewujudkan reformasi pada tahun 2017, untuk menghindari kemungkinan tersebut," sindir Boban. 

“Aturan-aturan ini diperkenalkan justru untuk melindungi UEFA dari tata kelola yang buruk dan sistem lama. Bahwa dia mengabaikan nilai-nilai ini sungguh di luar pemahaman,” kecamnya.

"Terlibat dalam semua ini berarti bertentangan dengan semua prinsip dan nilai yang selama ini saya pertahankan," akunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber