Marco Conterio: Simone Inzaghi Pelatih Hebat yang Diabaikan karena Tidak Memainkan Gaya Seperti Guardiola

Marco Conterio: Simone Inzaghi Pelatih Hebat yang Diabaikan karena Tidak Memainkan Gaya Seperti Guardiola

Simone Inzaghi-Tangkapan Layar Instagram @inter-

RADARTASIK.COM – Jurnalis Italia, Marco Conterio menyesalkan mengapa Simone Inzaghi sering diabaikan karena tidak memainkan gaya seperti Guardiola.

Saat hadir dalam Podcast di Tuttomercatoweb.com, Marco Conterio melihat sosok pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, yang dianggapnya sebagai pelatih besar yang jarang dilirik oleh media. 

Menurutnya, Simone Inzaghi memiliki kebiasaan yang unik; ia tidak mahir berkomunikasi dengan media dan tidak suka membicarakan masalah tim lawan, namun telah membuktikan diri sebagai pelatih papan atas di Italia.

“Simone Inzaghi sering diabaikan. Karena tidak mediatis, tidak menciptakan sensasi, tidak memainkan gaya seperti Guardiola, tidak bicara tentang kebisingan musuh, atau balapan kuda, dan tidak modis,” kata Conterio.

BACA JUGA:Thiago Motta: Kecuali Melawan AC Milan, Bologna Bisa Bersaing dengan Semua Lawan

“Namun, di dalam semua 'tidak' ini, kita kehilangan inti yang paling penting. Keindahan kebiasaannya. Simone Inzaghi telah menjadi pelatih besar,” tegasnya. 

Marco Conterio juga tanpa ragu mengatakan Lautaro Martinez adalah simbol Inter Milan saat ini, bukan hanya sebagai penyerang, tetapi juga kapten tim.

Dalam Supercoppa Italiana empat malam lalu di Riyadh, penyerang Argentina itu mencetak gol yang memberikan trofi kepada tim Simone Inzaghi. 

Conterio melihat Lautaro saat ini menjadi pemimpin yang sekarang bertujuan merebut scudetto yang akan memberikan bintang kedua di jersey Inter Milan.

BACA JUGA:Samuel Chukwueze: Saya Merasa Sedikit Tekanan Melihat 7 Piala Liga Champions di Museum AC Milan

Saat berada di pesawat dalam penerbangan ke Italia, Lautaro berbicara kepada rekan-rekannya dan mengatakan bahwa dia bangga menjadi kapten tim seperti ini, tetapi pada saat yang sama, mereka tidak boleh lengah untuk meraih scudetto.

"Supercoppa ini akan memiliki nilai lebih besar jika kita menambahkan scudetto di sebelahnya," ucap Lautaro.

Pujian untuk Lautaro juga datang dari penyerang legendaris Luca Toni yang menyebutnya sebagai raja gol Serie A dan meramalkan sang pemain akan menjadi pencetak gol terbanyak di akhir musim nanti. 

"Lautaro sangat kuat, dan selisih 7 gol dengan Vlahovic bukanlah keunggulan yang kecil,” kata Luca Toni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber