Direktur Corriere dello Sport: Inzaghi Pelatih Terbaik di Dunia, Tapi Inter Milan Tak Berdaya Tanpa Lautaro
Lautaro Martinez-Tangkapan Layar Instagram @inter-
RADARTASIK.COM - Direktur Corriere dello Sport, Ivan Zazzaroni mengatakan “Mungkin Inzaghi pelatih terbaik di dunia, tapi Inter Milan tak berdaya tanpa Lautaro Martinez”.
Usai ditahan imbang Genoa 1-1, Ivan Zazzaroni membahas kurangnya ketajaman lini serang Inter Milan tanpa kehadiran Lautaro Martinez.
Zazzaroni kemudian membandingkan situasi yang mungkin terjadi jika Inter Milan kehilangan Lautaro Martinez, seperti Napoli yang kehilangan Osimhen.
"Bayangkan saja jika kita kehilangan Lautaro untuk lima pertandingan di Inter Milan, dan kita lihat nanti," kata Ivan Zazzaroni seperti yang dikutip dari Tuttomercato.
"Fase menyerang sangat bagus, dan Inzaghi mungkin adalah pelatih terbaik di dunia, tetapi jika Anda mencopot Toro dari tim ini... Ini seperti menyingkirkan Osimhen dari Napoli, dialah yang membuat perbedaan," ulasnya.
Sebelumnya, pelatih legendaris Arrigo Sacchi juga menyoroti ketergantungan Inter Milan pada Lautaro Martinez dalam kolom mingguannya di La Gazzetta dello Sport beberapa waktu lalu.
"Dari yang kita saksikan pada awal musim ini, Inter selalu mengandalkan kualitas individu dari banyak pemain bintang yang mereka miliki, seperti Lautaro yang tampil sangat baik, dan Thuram yang sudah beradaptasi dengan baik dalam situasi baru," tulis Arrigo Sacchi di La Gazzetta dello Sport.
"Sangat terlihat bahwa tim Inzaghi sangat bergantung pada individu-individu berbakat dalam timnya," lanjutnya.
BACA JUGA:Pippo Inzaghi: Verona Tempat Spesial, Super Pippo Lahir Disini
Pendapat serupa juga muncul dari jurnalis Italia, Fabio Ravezzani, yang menganggap Lautaro Martinez sebagai solusi 90 persen masalah Inter Milan.
Menurut Ravezzani, Martinez menjadi faktor penting dalam kesuksesan Nerazzurri, dan menyebut bahwa Inter Milan terlalu bergantung pada penyerang asal Argentina tersebut.
"Jika Anda memiliki penyerang yang mencetak empat gol, Anda telah menyelesaikan 90% dari masalah Anda. Pertandingan melawan Salernitana adalah gambaran dalam hal ini," ulasnya.
"Ketika Anda memiliki penyerang yang mencetak empat gol dalam 35 menit, yang lainnya hanya masalah filosofi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber