AS, Perancis dan Inggris Tak Mengecam Israel Setelah Bomnya Menghancurkan Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza
Korban jiwa berjatuhan di Rumah Sakit Al-Ahli yang terbakar hebat akibat terkena rudal Israel-Tangkapan Layar Telegram-
RADARTASIK.COM – AS, Perancis, dan Inggris tak mengecam Israel setelah bomnya menghancurkan Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza yang menewaskan 600 warga sipil Palestina.
Baik, AS, Perancis, dan Inggris lebih menyoroti pentingnya memberikan perlindungan terhadap warga sipil Palestina tanpa mengecam tindakan keji yang dilakukan Israel.
Presiden AS Joe Biden mengungkapkan “kemarahan dan kesedihan mendalam” atas apa yang dia gambarkan sebagai ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza .
Biden hanya menyatakan “sudah memberikan arahan kepada tim keamanan nasionalnya untuk terus mengumpulkan informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi.”
BACA JUGA:Syahdu, Doa Bobotoh untuk Persib Setelah Tyronne del Pino Bergabung Menggetarkan Hati
Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengutuk pemboman rumah sakit tersebut, dengan mengatakan bahwa “tidak ada yang dapat membenarkan tindakan menargetkan warga sipil.”
Kementerian Luar Negeri Inggris mengaku sedang memantau laporan serangan yang menargetkan sebuah rumah sakit di Gaza.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menyatakan pemboman Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza menghilangkan banyak nyawa manusia dan menekankan pentingnya “Melindungi nyawa warga sipil”.
Dia memastikan negaranya akan bekerja sama dengan sekutunya untuk mencari tahu apa yang terjadi dan berjanji akan melindungi warga sipil tak berdosa di Gaza
Diberitakan sebelumnya, Sekjen PBB, Antonio Guterres menggambarkan pembomanan Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza oleh Israel mengerikan di platform media sosial X.
Sekretaris Jenderal PBB itu kemudian mengutuk serangan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza yang menewaskan ratusan warga sipil Palestina.
"Saya ngeri dengan terbunuhnya ratusan warga sipil Palestina dalam serangan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza hari ini, yang sangat saya kutuk,” kata Antonio Guterres.
“Hati saya bersama keluarga para korban di rumah sakit dan tenaga medis yang dilindungi oleh hukum kemanusiaan internasional," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber