AS, Perancis dan Inggris Tak Mengecam Israel Setelah Bomnya Menghancurkan Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza

AS, Perancis dan Inggris Tak Mengecam Israel Setelah Bomnya Menghancurkan Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza

Korban jiwa berjatuhan di Rumah Sakit Al-Ahli yang terbakar hebat akibat terkena rudal Israel-Tangkapan Layar Telegram-

Guterres mengaku memiliki dua permintaan, yakni menyerukan Hamas untuk membebaskan sandera dan Israel mengizinkan akses terhadap bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Jalur Gaza.

Namun, permohonan Sekjen PBB sepertinya tak dianggap oleh Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir yang bersikeras satu-satunya hal yang harus dikirim ke Jalur Gaza adalah “ratusan ton bahan peledak” dan bukan bantuan kemanusiaan.

“Sampai Hamas membebaskan sandera yang mereka tahan, satu-satunya hal yang harus dikirim ke Gaza adalah ratusan ton bahan peledak dari angkatan udara dan bukan satu gram bantuan kemanusiaan,” ungkap media Israel mengutip pernyataan Ben-Gvir setelah laporan awal terhadap serangan di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza.

Tanggapan berbeda muncul dari Presiden Dewan Eropa, Charles Michel yang mengatakan bahwa menargetkan fasilitas sipil melanggar hukum internasional.

“Informasi ini kami peroleh saat kami bersama-sama dalam pertemuan virtual dengan para pemimpin, tampaknya hal itu telah dikonfirmasi dan serangan terhadap fasilitas sipil tidak sesuai dengan hukum internasional,” jelasnya.

Rekannya, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menolak berkomentar, dengan berkata: “Saya baru saja diberitahu tentang insiden tersebut. Saya perlu konfirmasi, dan saya tidak bisa berkomentar pada saat ini.”

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menyatakan penyesalannya bahwa warga sipil Palestina yang tidak bersalah sekali lagi harus menanggung akibatnya. Ia menekankan “tanggung jawab atas kejahatan ini harus ditentukan dengan jelas dan pelakunya harus dimintai pertanggungjawaban.”

Dari benua Afika, Ketua Komisi Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat, pada Rabu, 18 Oktober pagi menuduh Israel melakukan “kejahatan perang” akibat pemboman yang terjadi pada Selasa malam di sebuah rumah sakit di Kota Gaza.

“Menargetkan rumah sakit yang dianggap sebagai tempat berlindung yang aman berdasarkan hukum kemanusiaan internasional adalah kejahatan perang,” tulis Presiden Komisi Afrika di media sosial.

Sementara itu, Presiden Iran, Ebrahim Raisi menyebut: “Api dari bom Israel yang mengancurkan Rumah Sakit Al-Ahli akan menghanguskan kaum Zionis”.

Ebrahim Raisi meluapkan kemarahannya atas tindakan kejam Israel yang menjadikan Rumah Sakit Al-Ahli yang dipenuhi oleh warga sipil Palestina sebagai sasaran bom.

Ia kemudian memperingatkan bahwa “api yang berasal dari bom Amerika dan Israel ini akan menghanguskan kaum Zionis sendiri.

“Api bom Amerika-Israel yang dijatuhkan malam ini terhadap korban Palestina yang terluka di Rumah Sakit Baptis di Gaza akan segera menghanguskan kaum Zionis,” kata Ebrahim Raisi dikutip dari Kantor berita resmi IRNA.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei mengatakan tidak ada yang bisa menghentikan umat Islam jika kekejaman Israel di Jalur Gaza terus berlanjut.

“Tidak ada yang bisa menghentikan umat Islam di seluruh dunia dan kekuatan perlawanan jika kejahatan Israel di Gaza terus berlanjut,” ujar Ali Khamenei dalam pidatonya di Televisi pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber