Korban jiwa di Jalur Gaza oleh Pemboman Israel Capai 1.900 orang, Termasuk 614 Anak-Anak dan 370 Wanita

Korban jiwa di Jalur Gaza oleh Pemboman Israel Capai 1.900 orang, Termasuk 614 Anak-Anak dan 370 Wanita

Kondisi Jalur Gaza setelah dibom Israel-Tangkapan Layar X-

RADARTASIK.COM - Jumlah Korban jiwa di Jalur Gaza oleh pemboman Israel capai 1.900 orang, termasuk 614 anak-anak dan 370 wanita, menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina.

Dalam pembantaian terbaru oleh Israel pada hari Jumat, 13 Oktober kemarin, 70 warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan meninggal dunia dan lebih dari 200 orang lainnya terluka. 

Sumber-sumber medis melaporkan lebih dari 100 warga Palestina terbunuh seiring dengan meningkatnya serangan Israel terhadap lingkungan pemukiman di al-Gaza. 

Secara total, korban jiwa di Jalur Gaza akibat pemboman Israel meningkat menjadi 1.900 orang.

BACA JUGA:Selain Minyak Kayu Putih, Ketumbar Bisa Kurangi Uban Sekaligus Menyehatkan Jantung

"Serangan yang terus menerus menyebabkan jumlah korban meningkat menjadi 1.900, termasuk 614 anak-anak dan 370 wanita, serta 7.696 orang terluka selama enam hari agresi Israel di Jalur Gaza," bunyi pengumuman resmi Kementerian Kesehatan Palestina. 

Tentara Israel juga sudah merilis pernyataan resmi mereka telah membom 750 sasaran di Gaza utara semalam, termasuk apa yang dikatakannya sebagai terowongan Hamas, kompleks dan situs militer, rumah para pemimpin gerakan tersebut, dan gudang senjata. 

"Puluhan pesawat tempur melancarkan serangan terhadap sasaran di seluruh Jalur Gaza, termasuk 12 gedung bertingkat, di mana gedung-gedung tersebut dibom dengan koordinasi penuh antar pesawat tempur dalam waktu satu menit," kata militer Israel. 

Tentara mengklaim bahwa bangunan-bangunan yang menjadi sasaran bom merupakan struktur militer Hamas.

BACA JUGA:Muslim Dapat Bisikan Khusus, Menangkan Ganjar di Kota Tasikmalaya dengan Target 54 Persen

Tentara Israel melanjutkan bahwa mereka akan "beroperasi secara signifikan" di Kota Gaza dalam beberapa hari mendatang, dan warga sipil tidak akan dapat kembali sampai ada izin yang dikeluarkan. 

Sementara itu, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa Israel telah memberi tahu mereka tentang perlunya mengevakuasi Jalur Gaza utara dalam waktu 24 jam. 

Surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth mengatakan bahwa hal ini "mungkin mengindikasikan akan segera terjadi operasi darat Israel di Jalur Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: