Jalan Tol Getaci Juga Bakal Ramaikan 2 Ruas Jalan Ini, Siap-Siap Bakal Dilirik Investor Juga Nih!

BACA JUGA:Jalan Tol Getaci Dukung Investasi Kawasan Arumanis, Sukabumi Catat Investasi Tertinggi di Jabar Selatan

Warga dari 15 kelurahan yang akan terlewati jalan Tol Getaci adalah di wilayah Tamansari akan melalui Sukahurip, Mugarsari, Sumelap, Setiamulya, Tamanjaya, Mugarsari.

Untuk pintu masuk jalan Tol Getaci ada di wilayah Mangkubumi, tepatnya di sekitar Karikil dan Karang Anyar di Kawalu.

Sedangkan exit jalan Tol Getaci akan berada di sekitar Jalan Sewaka yang masuk ke wilayah Sambongjaya di Mangkubumi dan Karsamenak di Kawalu.

Sedangkan untuk pintu keluar atau batas di Kota Tasikmalaya, jalan tol Getaci akan berakhir di Ciakar dan Ciherang di Cibeureum Kota Tasikmalaya.

BACA JUGA:Butuh Lahan 167 Hektar untuk Pembangunan Jalan Tol Getaci di Kota Tasikmalaya, Bersiap Sambut Pusat Industri

Dengan adanya pembangunan jalan Tol Getaci ini, menjadi angin segar bagi daerah-daerah yang ada di wilayah Priangan Timur. Terutama di Kota tasikmalaya akan dilusi juga ada exit jalan Tol Getaci.

Warga di 15 kelurahan di Kota Tasikmalaya bakat dapat ganti untung jalan Tol Getaci adalah:

Kecamatan Tamansari: Kelurahan Sukahurip, Kelurahan Mugarsari, Kelurahan Sumelap, Kelurahan Setiamulya, Kelurahan Tamanjaya, Kelurahan Mulyasari.

Kecamatan Kawalu: Kelurahan Gunung Tandala, Kelurahan Kersamenak, Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Cilamajang.

BACA JUGA:Jalan Tol Getaci Jadi Solusi Akses Transportasi Masyarakat Ciamis, Berharap Banyak Investor Datang

Kecamatan Cibeureum: Kelurahan Ciherang, Kelurahan Ciakar.

Kecamatan Mangkubumi: Kelurahan Karikil, Kelurahan Cigantang, Kelurahan Sambongjaya.

Meskipun tidak seluruh warga di 15 kelurahan tersebut mendapatkan ganti untung dari pembangunan jalan Tol Getaci, namun dengan adanya jalan Tol Getaci bisa menjadi harapan untuk membawa perubahan dan nilai positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Tasikmalaya.

“Kalau sekarang namnya bukan ganti rugi, tapi namanya anti untung. Setiap lahan milik masyarakat yang dibeli dan digunakan untuk pembangunan hrus dibeli dengan harga yang layak dan sesuai,” ungkap salah seorang pemerhati pembangunan di Kota Tasikmalaya Ir. H. Tarlan yang juga mantan birokrat dari Pemkot Tasikmalaya ini.

Sumber: