HR Goes To Campus Goes To School, Connecting Job untuk Pencari Kerja dan Dunia Usaha

HR Goes To Campus Goes To School, Connecting Job untuk Pencari Kerja dan Dunia Usaha

HR Goes To Campus Goes To School, saat melaksanakan kegiatan di Univesitas Siliwangi belum lama ini.-Foto:istimewa-

HR Goes To Campus Goes To School, Connecting Job untuk Pencari Kerja dan Dunia Usaha

KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - HR Goes To Campus Goes To School merupakan salah satu program yang digagas oleh Forum HR (Human Resources) Tasikmalaya, untuk bisa menjembatani para pencari kerja dengan dunia usaha yang membutuhkan tenaga kerja.

Ketua Forum HR Tasikmalaya, Alik Nurdin S.E., M.M., menyampaikan bahwa saat ini antara par pencari kerja yang merupakan lulusan dari lembaga pendidikan baik itu kampus maupun sekolah kejuruan masih banyak lulusannya yang belum terserap dunia usaha atau dunia industri.

“Bahkan penyumbang pengangguran tertinggi di Kota Tasikmalaya saat ini adalah dari lulusan SMK,” ungkapnya.

BACA JUGA:DAPATKAN Saldo OVO Gratis Hingga Rp18 Ribu dari MyTelkomsel, Ternyata Caranya Cukup Top Up Pulsa dan Kuota

Untuk mengatasi dan mencari solusi dari persoalan tersebut, kata Alik, Forum HR Tasikmalaya dibentuk atas dasar kepedulian terhadap dunia ketenagakerjaan di Tasikmalaya.

Salah satu program yang digagas adalah HR Goes To Campus dan HR Goes To School, di mana para anggota Forum HR yang merupakan perwakilan dari berbagai perusahaan ini.

Sehingga perusahaan bisa connecting job langsung dengan lembaga pendidikan untuk mencari calon-calon tenaga keja yang handal dan sesuai dengan standarisasi serta kebutuhan di masing-masing perusahaan.

“Yang terjadi selama ini adalah pencari kerja mengeluh bahwa di Tasikmalaya sulit untuk mencari pekerjaan, nah kami juga mendapat keluhan dari dunia usaha."

BACA JUGA:Terbentuk Ekosistem Perdagangan Aset Kripto, Nilai Transaksi Agustus 2023 Naik Rp 10,64 Triliun

"Kalau di Tasikmalaya ini juga sulit mencari tenaga kerja yang sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan. Ternyata sama-sama sulit, sehingga kami menganalisa ternyata memang ada bebagai hal yang tidak sinkron,” ungkapnya.

Dicontohkan Alik, dunia usaha atau dunia industri yang membuka lowongan pekerjaan di Tasikmalaya saat ini kebanyakan bursa kerja untuk marketing, atau pekerjaan-pekerjaan yang kebanyakan berada di luar kantor seperti kolektor, telemarketing dan lainnya.

Sedangkan para pencari kerja kebanyakan tidak bersedia untuk mengawali karir di dunia usaha dari pekerjaan seperti marketing dan lainnya. Kebanyakan para pencari kerja ingin bekerja sebagai tenaga administrasi atau back office.

“Sebetulnya banyak faktor yang mempengaruhi mengapa ada ketidak sinkronkan antara para pencari kerja dengan dunia usaha, selain faktor posisi lowongan kerja, juga kesiapan skill calon tenaga kerja serta dukungan keluarga juga berpengaruh."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: