Kekeringan Mengancam 720 Hektare Lahan Sawah, Harga Gabah Tasikmalaya Naik Jadi Rp 7.000 per Kilogram

Kekeringan Mengancam 720 Hektare Lahan Sawah, Harga Gabah Tasikmalaya Naik Jadi Rp 7.000 per Kilogram

Ilustrasi lahan pertanian di Tasikmalaya yang mengalami kekeringan. Istimewa--

Kekeringan Mengancam 720 Hektare Lahan Sawah, Harga Gabah Tasikmalaya Naik Jadi Rp 7.000 per Kilogram

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Tasikmalaya telah menyebabkan kekeringan di 720 hektare lahan sawah. Hal ini meningkatkan harga gabah padi hingga Rp 7.000 per Kilogram.

Nuraedidin, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya, menjelaskan bahwa saat ini 720 hektare lahan sawah di Kabupaten Tasikmalaya menghadapi potensi kekeringan dari total lahan sawah seluas 23.000 hektare.

"Namun, saat ini kondisi masih di tingkat waspada dan belum mencapai tingkat kekeringan yang mengkhawatirkan, karena masih terdapat pasokan air," katanya kepada radartasik.com, Rabu 20 September 2023.

BACA JUGA:Cegah Rabies, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Sediakan Vaksin Gratis

Guna mengatasi potensi kekeringan, dia menyarankan penggunaan sumur-sumur tanah yang ada, yang sebelumnya disimpan dalam embung. Penggunaan air dari irigasi menjadi sulit dilakukan dalam situasi ini.

"Kami juga mendorong perubahan jenis tanaman, dari padi menjadi kacang kedelai dan jagung," tambahnya.

Perubahan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pertanian tetap berjalan sambil menunggu hujan turun kembali. Tanaman kacang kedelai dan jagung memerlukan lebih sedikit air dibandingkan dengan padi.

"Kami berharap agar hujan segera turun, karena beberapa wilayah saat ini mulai mendapatkan curah hujan," ujarnya.

BACA JUGA:Jika Ingin Bertahan di Persib, Levy Madinda Ditantang Bojan Hodak Penuhi Syarat Ini

Terkait ketersediaan beras di Kabupaten Tasikmalaya, meskipun harga di pasar telah naik, namun persediaan beras mencapai surplus hingga 38.000 ton hingga Januari lalu.

"Kenaikan harga beras disebabkan oleh beberapa faktor, seperti petani yang menahan hasil panen mereka karena mengantisipasi dampak dari iklim El Nino yang berlanjut," ungkapnya.

Selain itu, distributor besar dari luar Kabupaten Tasikmalaya turut membeli gabah dan menyimpannya sebagai persediaan.

"Faktor retribusi atau ongkos juga berperan dalam peningkatan harga beras. Namun, dari segi produksi, Alhamdulillah kita masih memiliki surplus," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: