Resmi Kementerian ESDM Luncurkan Green Transport Rally, Simak Agenda Kegiatan Selama 5 Hari

Resmi Kementerian ESDM Luncurkan Green Transport Rally, Simak Agenda Kegiatan Selama 5 Hari

Kementerian ESDM bersama ACE secara resmi meluncurkan Green Transport Rally, Minggu 20 Agustus 203.-Kementerian ESDM-

BACA JUGA: Lahan Dekat Kujang Kembar Waduk Jatigede Kebakaran, Diduga Hal Sepele Menjadi Penyebabnya

Kata dia, ACE secara aktif berkontribusi untuk memfokuskan pada transportasi berkelanjutan di wilayah ASEAN dan menyoroti solusi inovatif yang dapat menemukan sumber energi alternatif untuk sektor transportasi dengan mengintegrasikan ASEAN Green Transport Rally ke Forum Bisnis Energi ASEAN.

Dia menganggap hal ini menjadi sangay penting untuk menjamin keamanan energi, pasokan energi yang stabil dan harga energi yang lebih rendah dalam sektor transportasi.

Kabul Wijayanto, Plt Direktur Kemitraan BPDPKS, mengatakan saat ini Indonesia merupakan negara yang mengembangkan BBN (bahan bakar nabati), di mana blending rate dengan solar tertinggi di dunia melalui implementasi program mandatori biodiesel 35% (B35).

Agar tercipta peningkatan nilai tambah di dalam negeri, sangat efektif dalam mengurangi ketergantungan pasar ekspor untuk CPO dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, pemerintah terus mendorong penggunaan biodiesel dari sawit yang merupakan bentuk hilirisasi industri.

BACA JUGA: Dr Herman Khaeron Akan Pimpin Munas Alumni Unisba 2023

Sebagai ajang social awareness yang sangat baik kepada publik mengenai pemanfaatan bahan bakar nabati yang ramah lingkungan, BPDPKS mendukung penuh kegiatan Green Transport Rally 2023.

Yudo Dwinanda Priaadi, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, mengatakan Indonesia merupakan negara anggota ASEAN dengan konsumsi energi tertinggi dan akan terus meningkat secara signifikan seiring pertumbuhan ekonomi dan populasinya.

Dalam upaya pengembangan energi terbarukan untuk mendukung pembangunan ekonomi dan mengatasi perubahan iklim sekaligus mencapai tujuan ketahanan dan kemandirian energi, universalisasi serta keterjangkauan, Indonesia memiliki peran strategis.

Dia optimis upaya transisi energi di sektor transportasi melalui penggunaan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan akan turut mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: