Jelang HUT Kemerdekaan ke-78 Indonesia, Bayi di Seluruh Nusantara Akan Dapatkan Imunisasi Tetes Rotavirus

Jelang HUT Kemerdekaan ke-78 Indonesia, Bayi di Seluruh Nusantara Akan Dapatkan Imunisasi Tetes Rotavirus

Bayi di seluruh Nusantara akan dapatkan imunisasi tetes rotavirus jelang HUT Kemerdekaan ke-78 Indonesia.-Kemenkes-

Jelang HUT Kemerdekaan ke-78 Indonesia, Bayi di Seluruh Nusantara Akan Dapatkan Imunisasi Tetes Rotavirus

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Guna melindungi anak-anak Indonesia dari risiko diare berat, seluruh bayi di Indonesia akan menerima imunisasi tetes rotavirus (RV) jelang HUT Kemerdekaan ke-78 Indonesia.

Program imunisasi tetes rotavirus ini diumumkan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Muhammad Syahril dalam sebuah pernyataan tertulis yang dikutip oleh Radartasik.com pada hari Senin 14 Agustus 2023.

Pelaksanaan imunisasi RV secara nasional direncanakan akan berlangsung pada tanggal 15 Agustus 2023 di Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: HUT RI ke-78: Mengenang Heroisme Pasukan Kapten Burdah, Ayah Rhoma Irama Bertempur di Tasikmalaya

Sasaran dari program ini adalah memberikan imunisasi kepada bayi yang berusia minimal 2 bulan atau bayi yang lahir pada tanggal 16 Mei 2023.

Setiap bayi akan menerima total 3 dosis imunisasi RV dengan jarak waktu 4 minggu antara dosisnya. Dosis imunisasi RV terakhir akan diberikan kepada bayi yang berusia 6 bulan 29 hari.

Pelaksanaan program imunisasi ini akan berjalan secara terpadu melalui berbagai program dan sektor, baik dari segi tenaga, sarana, maupun dana, mulai dari tingkat pusat hingga pelaksanaan di tingkat daerah.

Semua biaya untuk vaksin disediakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara itu, biaya operasional akan ditanggung oleh APBN, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta sumber lain yang tidak mengikat.

BACA JUGA: ‘Harta Karun’ dari Tasikmalaya Dikirim ke Jepang, Mirip Merah Delima Sudah Ada Sejak Puluhan Tahun Silam

Pada tahun 2022, program imunisasi RV dilaksanakan secara bertahap di 21 kabupaten kota di 18 provinsi, dengan jumlah sasaran sebanyak 196.876 bayi. 

Keputusan ini didasarkan pada dua faktor, yakni tingginya angka morbiditas dan mortalitas akibat diare pada balita, serta kesiapan sumber daya daerah dalam melaksanakan program imunisasi.

Diare masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi hingga saat ini. Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto et al, 2017) menunjukkan bahwa sekitar 45% kasus rawat inap pada balita disebabkan oleh diare cair akut yang diakibatkan oleh Rotavirus.

Bahkan sekitar 9,8% dari kematian bayi di bawah 12 bulan dan 4,55% dari kematian pada balita usia 12-59 bulan di Indonesia disebabkan oleh diare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: