Jelang Akhir Tahun 2024, Taman Safari Indonesia Sambut Tiga Kelahiran Spesial Penguin, Owa dan Harimau

Jelang Akhir Tahun 2024, Taman Safari Indonesia Sambut Tiga Kelahiran Spesial Penguin, Owa dan Harimau

The Grand Taman Safari Prigen menyambut kehadiran dua bayi harimau benggala: Bima dan Bisma.-Foto: Taman Safari Indonesia-

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Menjelang penutupan tahun 2024, Taman Safari Indonesia merayakan kelahiran tiga anggota baru dari tiga unit operasionalnya.

Peristiwa istimewa ini menjadi bukti nyata dari komitmen konservasi berkelanjutan dan dedikasi terhadap pelestarian keanekaragaman hayati, baik di Indonesia maupun secara global.

Di Jakarta Aquarium & Safari (JAQS), dua bayi Penguin Humboldt (Spheniscus humboldti) lahir dengan sehat.

Bayi penguin jantan yang telah diberi nama Flip dan Flop melalui sayembara Instagram ini menambah koleksi penguin JAQS menjadi delapan ekor.

BACA JUGA: Smartphone Kamera 108MP Harga 3 Jutaan? Nubia Focus Pro 5G Jawabannya

Penguin Humboldt, spesies khas dari pesisir Pasifik Peru dan Chile, tidak hanya menjadi daya tarik edutainment, tetapi juga media untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melindungi satwa langka yang populasinya kian menurun.

Bayi Owa Aligis

Kelahiran berikutnya terjadi di Solo Safari, dimana seekor bayi Owa Aligis atau Owa Ungko (Hylobates agilis) hadir ke dunia.

Bayi jantan ini, hasil dari pasangan Galih dan Shinta, diberi nama Ron. Kehadirannya menambah jumlah owa ungko di Solo Safari menjadi enam ekor.

BACA JUGA: Perluas Inklusi Keuangan di Kawasan Asia Tenggara, BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste

Kini Ron yang telah berusia tiga bulan bisa dinikmati oleh pengunjung sebagai simbol upaya konservasi spesies yang menghadapi ancaman besar akibat perburuan dan hilangnya habitat.

Bayi Harimau Benggala

Sementara The Grand Taman Safari Prigen menyambut kehadiran dua bayi harimau benggala (Panthera tigris) dari pasangan Kayla dan Anji.

Bima dan Bisma, kedua bayi jantan ini, lahir pada 24 September 2024 dan saat ini berada di bawah perawatan intensif tim konservasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: