Mitos Orang Sunda dan Jawa Terlarang Nikah Makin Kuat Usai Perang Sumedang dan Cirebon

Mitos Orang Sunda dan Jawa Terlarang Nikah Makin Kuat Usai Perang Sumedang dan Cirebon

Mahkota Binokasih Warisan Padjajaran kepada Raja Sumedang, Mitos orang Sunda dan Jawa terlarang nikah makin kuat usai perang Sumedang dan Cirebon yang bersuku Jawa.-Istimewa-

Harisbaya dan Geusan Ulun saling jatuh cinta. Tetapi cinta mereka terjeda karena Geusan Ulun harus pulang ke Sumedang.

BACA JUGA: Ujian Praktik Lapangan Lebih Mudah, Masyarakat Tasikmalaya Antusias Membuat SIM C

Harisbaya tetap.menanti dengan harapan orang yang dicintanya akan kembali untuk meminang.

Tetapi ditunggu tak kunjung pula muncul. Malah di Sumedang Geusan Ulun sudah naik tahta menjadi Raja Sumedang Larang dan memperistri wanita lain dan dijadikannya sebagai permaisuri.

Sementara Panembahan Ratu I dijodohkan dengan putri dari Sultan Hadiwijaya dan diboyong pulang ke Cirebon. Juga sama naik tahta sebagai Sultan Cirebon.

Dalam kunjungan yang berlangsung beberapa hari, Geusan Ulun bertemu Puteri Harisbaya. 

Ternyata kekasihnya semasa di Pajang itu sudah menjadi istri kedua Panembahan Ratu I.

Datangnya Prabu Geusan Ulun membuat Harisbaya terguncang. 

Mereka berdua diingatkan lagi dengan jalinan asmara saat di Pajang.

Harisbaya begitu merindukan Geusan Ulun yang berwajah tampan. 

BACA JUGA: PERTEMPURAN Heroik di Tasikmalaya, Pasukan Kapten Burdah Menyergap Belanda di Jalur Tasikmalaya-Singaparna

Sampai akhirnya menjelang kepulangan Geusan Ulun puteri Madura itu memaksa bertemu dan minta dibawa ke Sumedang Larang.

Singkat cerita, atas pertimbangan patih Jayaperkasa yang memendam dendam ke Cirebon, Geusan Ulun membawa lari Harisbaya ke Sumedang Larang.

Panembahan Ratu I murka atas larinya istri kedua dibawa ke Sumedang Larang.

Genderang perang pun ditabuh Cirebon. Rupanya Sumedang menyambut tantangan perang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: