Dahlan Iskan di Tol Cisumdawu Seru Dengarkan Kisah Perang Sumedang vs Cirebon Berebut Puteri Madura

Dahlan Iskan di Tol Cisumdawu Seru Dengarkan Kisah Perang Sumedang vs Cirebon Berebut Puteri Madura

Dahlan Iskan memperhatikan pemandangan Tol Cisumdawu sambil mendengarkan kisah perang Sumedang vs Cirebon.-radartasik.com-

Kunjungan itu mempertemukan lagi Puteri Harisbaya dan Geusan Ulun. Cinta di antara keduanya kembali berkobar.

Prabu Geusan Ulun berupaya menahan gejolak asamara dengan pujaan hati lamanya.

Berbeda dengan Puteri Harisbaya, tidak kuat menahan diri. Nekad menemui Geusan Ulun di hari terakhir kunjungan.

Harisbaya memohon agar dibawa ke Sumedang karena mencintai Geusan Ulun.

Geusan Ulun menolak karena Harisbaya sudah menjadi istri sahabatnya yang kini jadi Sultan Cirebon.

Menjelang pulang Prabu Geusan Ulun dilanda gundah gulana memikirkan permohonan Harisbaya.

Akhirnya dia meminta pendapat dari para patihnya salah satunya Jayaperkasa.

Mantan patih Kerajaan Padjajaran itu memberi saran membawa Harisbaya ke Sumedang.

Prabu Geusan Ulun akhirnya mengikuti saran patihnya. Dibawalah Harisbaya diam-diam ke Sumedang.

Patih Jayaperkasa ternyata memiliki rencana lain. Dia ingin balas dendam karena Cirebon yang bersekutu dengan Banten menghancurkan Kerajaan Padjajaran.

Setelah Padjajaran kalah, sebelum pergi menyingkir ke hutan Sancang untuk tilem (moksa atau menghilang), Prabu Siliwangi menunjuk kerajaan Sumedanglarang  sebagai pewaris kekuasaan Padjajaran. 

Patih Jayaperkasa bersama dua satria Padjajaran lainnya yaitu Kondang Hapa dan Terong Peot diperintahkan mengantarkan Mahkota Binokasih ke Sumedang sebagai simbol peralihan kekuasaan.

Patih Jayaperkasa dan dua perwira Padjajaran memutuskan mengabdi kepada Raja Sumedanglarang.

Mereka mendampingi raja barunya untuk memerintah dan mengendalikan wilayah bekas kekuasaan Padjajaran.

Sambil mengabdi rupanya ketiganya ada rencana mencari cara balas dendam atas runtuhnya kerajaan Padjajaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: