Ini Jurus Jitu Warga Desa Kabupaten Tasikmalaya Atasi Calo Tanah Tol Getaci
Jalan Tol Getaci -Kementerian PUPR-
RADARTASIK.COM - Salah satu kendala yang menyebabkan sulitnya pembebasan lahan tol karena banyaknya calo tanah yang mempengaruhi pemilik lahan agar meminta ganti rugi dengan nilai yang sangat tinggi.
Meski pembangunan Jalan Tol Getaci masih dalam tahap perencanaan, namun aksi percaloan tanah sudah mulai marak di Kabupaten Tasikmalaya.
Para calo ini ‘gentayangan’ mendekati beberapa pemilik tanah yang diperkirakan akan terkena dampak pembangunan Jalan Tol.
Konon mereka sudah tahu lokasi dan juga merayu akan membantu pengurusan administrasi dan sertifikasi pertanahan.
BACA JUGA:Imigrasi Selidiki Kasus Warga Tiongkok yang Menghilang Misterius saat Detensi Luar
Menanggapi fenomena ini, Kepala Desa Sukamanah Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya, Drs Totong Ahmad menyampaikan pihak pemerintah desa tidak ikut campur ketika ada warganya yang menjual tanah ke calo.
Tetapi ia memastikan warga yang tergoda rayuan calo tanah tol getaci jangan sampai mengajak yang lainnya.
“Pemerintah desa sudah melakukan imbauan jangan sampai tergiur tawaran dari calo tanah,” katanya dikutip dari Radartasik.id.
Kepala Desa Sukamanah tersebut menyampaikan ada sembilan desa di Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya yang rencananya akan terdampak Tol Getaci, salah satunya Desa Sukamanah.
BACA JUGA:Tiga Bacawalkot Tasikmalaya Adu Gagasan di Panggung sang Pemimpin, Hasilnya?
Totong mengakui dibeberapa desa lainnya, calo tanah Tol Getaci sudah masuk, namun ia memastikan di daerahnya belum ada lantaran warganya sudah memilki jurus jitu untuk menangkalnya, yakni dengan menaikkan harga tanah hingga 12 juta perbata.
“Sedangkan untuk di sini belum ada calo tanah, karena dari pemerintah desa memang jangan sampai masuk. Karena takut, kalau ada calo tanah dapat merugikan warga,” katanya.
Menurutnya, ada kemungkinan calo tanah Tol Getaci tidak masuk ke Desa Sukamanah lantaran harga tanah sudah tinggi dengan perbata sudah kisaran Rp 5-12 juta.
“Mungkin karena harga tanah di sini tinggi, sehingga calo tanah tidak bisa menawar lebih murah lagi,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: