Pengusaha Perahu Wisata di Pangandaran Dikumpulkan, Bahas SOP Baru, Ada Sanksi Jika Melanggar

BACA JUGA:Alessandro Del Piero Sebut Paolo Maldini Berada di Mulut Serigala Saat Dipecat AC Milan

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Tonton Guntari, menyarankan agar semua kelompok tersebut ditempatkan di satu pos guna mengurangi risiko hukum yang terkait dengan kegiatan perahu wisata.

“Ketika ada kejadian, tidak serta merta disebut musibah. Ada SOP yang perlu dilakukan, “Jadi tidak di setiap tempat, para pelaku juga terkontrol, tidak ada persaingan harga. Asuransi juga terjamin,” ucapnya.

Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari Fraksi Golkar, Ade Ruminah, sebelumnya telah menyebutkan adanya zonasi antara perahu wisata dan wisatawan.

“Cuma tinggal penertibannya saja,” ucap anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pangandaran itu, Selasa (4/7/2023).

BACA JUGA:Dinda Aura Putri, Pemiliki Suara Emas Seperti Putri Ariani yang Menyanyi dengan Rasa dan Melihat dengan Hati

Menurutnya, pengawasan dan penertiban harus dilakukan untuk memastikan pemisahan antara perahu wisata dan wisatawan di area perairan.

“Adakan petugas pantai, kemudian dari dinas terkait,” ungkapnya.

Ia juga berencana untuk mengadakan rapat kerja dengan pihak terkait, termasuk Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran, guna membahas langkah-langkah lebih lanjut terkait kecelakaan laut dan pengamanan perahu wisata.

“Ya nanti kita akan kumpulkan,” ujarnya.

BACA JUGA:Demetrio Albertini: AC Milan Ingin Lebih Berotot di Eropa dengan Mengincar Reijnders dan Musah

Semua langkah tersebut diambil dengan harapan bahwa kecelakaan laut yang terjadi sebelumnya tidak akan terulang kembali di Kabupaten Pangandaran.

“Kan nanti juga bisa berimbas ke kunjungan dan wisatawan merasa tidak nyaman,” tuturnya. 

Sumber: