Perjuangan 2 Siswa SDIT Kota Banjar Masuk Tim Olimpiade Matematika Indonesia, Begini Kata Guru Pembimbing

Perjuangan 2 Siswa SDIT Kota Banjar Masuk Tim Olimpiade Matematika Indonesia, Begini Kata Guru Pembimbing

Suasana pembelajaran Gilang dan Barra di SDIT Uswatun Hasanah Kota Banjar.-Istimewa-

Perjuangan 2 Siswa SDIT Kota Banjar Masuk Tim Olimpiade Matematika Indonesia, Begini Kata Guru Pembimbing

BANJAR, RADARTASIK.COM – Perjuangan 2 siswa SDIT Kota Banjar masuk Tim Olimpiade Matematika Indonesia tidak mudah.

Dua siswa SDIT Kota Banjar yang masuk Tim Olimpiade Matematika Indonesia adalah Gilang Ramadhan G Ginanjar dan Barra Syabana Al-Hafidz.

Meskipun baru kelas 2 sekolah dasar, mereka harus berjuang di ajang Internasional Mathematics Wizard Challenge alias IMWiC 2023 di Malaysia.

BACA JUGA: HEBAT, 2 Siswa SDIT Kota Banjar Masuk Tim Olimpiade Indonesia untuk Ajang IMWiC Malaysia 2023

Herri MPd, guru pembimbing Gilang dan Barra, mengatakan Gilang dan Barra terpilih masuk dalam Tim Olimpiade Matematika Indonesia melalui perjuangan panjang.

Perjuangan keduanya diawali dengan penilaian keseharian dalam mengikuti klub atau kelas berbakat matematika (Najma Math Klinik Pendidikan Matematika Banjar).


Gilang dan Barra bersama Tim Olimpiade Matematika Indonesia diabadikan di gedung kembar Petronas Malaysia.-Istimewa-

Sebelum masuk Tim Olimpiade Matematika Indonesia, keduanya mengikuti dan latihan matematika di Najma Math KPM Banjar hampir setahun. 

Setelah mengikuti serangkaian latihan kemampuan matematika, keduanya mengikuti seleksi berdasarkan undangan dari Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Pusat Bogor.

BACA JUGA: Profil 2 Siswa SDIT Kota Banjar yang Masuk Tim Olimpiade Matematika Indonesia di Malaysia

Undangan tersebut untuk mengikuti seleksi lomba luar negeri. Ada sekitar 200 peserta se-Indonesia yang mengikuti tes pada 7 Mei 2023. Hanya 27 siswa yang berhasil lolos mengikuti IMWiC 2023 di Malaysia.

Herri menambahkan keseharian Gilang dan Barra di sekolah termasuk siswa yang berbakat dalam bidang matematika.

Hal itu terlihat saat pembinaan. Mereka berdua yang paling aktif dalam menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan selama mengikuti mata pelajaran matematika.

Materi olimpiade matematika lebih tinggi dari materi reguler karena mengandung soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: