Galangan Kapal Al Zaytun, Dahlan Iskan: Solusi Ekspor Ikan dari Indonesia
Dahlan Iskan diajak melihat galangan kapal milik Syekh Panji Gumilang di Ponpes Mahad Al Zaytun Sabtu, 20 Mei 2023.-Adun Sastra-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARTASIK.COM – Ekspor ikan dari Indonesia memiliki tonase yang sangat besar. Hanya saja tidak diimbangi dengan nilai rupiah akibat kapal nelayan terlalu kecil.
"Kesulitan terbesar adalah nelayan menggunakan kapal tanpa cold storage, karena kapalnya kecil. Akhirnya kualitas ikan ketika sampai pelabuhan turun. Karena itu harganya murah," ungkap Dahlan Iskan kepada radarcirebon.com (grup radartasik.com) saat melihat galangan kapal milik Ponpes Mahad Al Zaytun, Sabtu 20 Mei 2023.
Dahlan Iskan didampingi CEO Radar Cirebon Group H Yanto S Utomo dan Dirut Pasundan Ekspres Fauzi disambut oleh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang atau akrab disapa Syekh Panji Gumilang. Dia merupakan seorang pimpinan sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun.
Dahlan Iskan diundang untuk hadir di Wisuda Ponpes Mahad Al Zaytun pada Sabtu 20 Mei 2023.
BACA JUGA:TERUNGKAP Calon Bintang Baru Persib Teman Lionel Messi di Barcelona, Ini Harga Transfernya
Dahlan Iskan juga diajak Syekh Panji Gumilang berkeliling Ponpes Mahad Al Zaytun, hingga melihat galangan kapal.
Syekh Panji Gumilang menunjukkan galangan kapal Al Zaytun yang sedang memproduksi 2 unit kapal ukuran 600 Gross Ton (GT).
Syekh Panji Gumilang usai menunjukkan galangan kapal Al Zaytun melanjutkan acara ramah tamah dengan Dahlan Iskan. -dok.disway.id-
Dahlan Iskan menilai, kapal ukuran 600 Gross Ton (GT) ini bakal menjadi solusi ekspor ikan dari Indonesia.
Sejauh ini ekspor ikan dari Indonesia memang memiliki tonase cukup besar. Tetapi belum diimbangi dengan nilai rupiah.
BACA JUGA:Panaskan Mesin Partai, PKS Mulai Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Nama Dede Muharam
"Ini solusi, karena umumnya kapal itu 300 ton. Tapi kapal ini 600 ton. Sehingga bisa berada di tengah laut 15 hari, baru ke pelabuhan," katanya.
Di kapal selama 15 hari, ikan ditempatkan di ruang pendingin dengan suhu menisu 60 derajat celcius. Dengan begitu kualitas ikan akan tetap baik.
"Kalau Indonesia punya kapal seperti ini, bisa ditaro di Laut Arafuru, sekitar Ambon. Maka ekspor kita akan besar dan kualitas bagus, uang lebih banyak," ulasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: