Ironi Balita Stunting Bapaknya Punya Duit Pilih Beli Rokok, Asupan Gizi Anak Ancur-Ancuran!
Ilustrasi stunting.--Yankes Kemenkes--
BACA JUGA: WAH KEREN, Elkan Baggott Bisa Gabung ke Persib dari Klub Inggris, Asalkan Penuhi Syarat-Syaratnya
Namun dalam pelaksanaannya masih belum optimal. Temuan di lapangan seperti di wilayah Kecamatan Kawalu, pemberian makanan tambahan dari bapak asuh untuk balita stunting belum kontinyu selama 90 hari.
Jadinya efek ke balita stunting juga belum signifikan. Dari data yang Radartasik.com peroleh ada juga balita yang sudah tidak stunting kembali menjadi stunting.
Salah satu penyebabnya karena balita tersebut sakit-sakitan sehingga berat badannya tidak naik.
Di Kecamatan Kawalu ada yang kontinyu sebagai bapak asuh untuk balita stunting yaitu Da’rut Tauhid (DT) Peduli Tasikmalaya.
Ada 5 balita stunting berasal dari 3 kelurahan yang terus di-support DT selama 90 hari.
Teknisnya pihak DT Peduli Tasikmalaya menitipkan makanan tambahan untuk bakita stunting ke pihak Puskesmas Kawalu.
Tim Puskesmas Kawalu mendistribusikannya ke sasaran sambil terus memantau perkembangannya.
Proses kolaborasi itu menuai hasil. 5 balita stunting berhasil ada pertumbuhan dan sudah tidak stunting lagi.
BACA JUGA: Bertalenta Hebat, Penyerang Persib Janji Segera Pulang ke Bandung dari Eropa, Ini Sosoknya
Selesaikah?
Ternyata tidak. Setelah diintervensi dengan bantuan DT itu masih ada potensi 5 balita itu kembali stunting.
Penyebabnya karena 5 balita kondisinya sakit-sakitan. Ada yang jantung hingga TBC. Jadi belum benar-benar aman kondisi balita tersebut.
Mengenai kondisi lapangan masalah stunting di Kecamatan Kawalu menurut Feni Yulita, AMG, nutrisionis UPTD Puskesmas Kawalu, memang sangat memprihatinkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: