Ironi Balita Stunting Bapaknya Punya Duit Pilih Beli Rokok, Asupan Gizi Anak Ancur-Ancuran!
Ilustrasi stunting.--Yankes Kemenkes--
”Iya anaknya kurang gizi dibiarkan. Bapaknya mampu beli rokok. Lebih sayang ke rokok daripada peduli gizi anaknya,” gusar Feni.
Masalah balita stunting tutur Feni lagi, memang butuh kerja sama lintas sektoral yang benar-benar fokus.
Selama ini dirinya sebagai orang lapangan menilai masih belum optimal. Buktinya jumlah stunting di wilayahnya malah naik.
Kenaikan stunting di Kecamatan Kawalu, yakin Feni ada potensi naik lagi.
BACA JUGA: Cek 12 Nama-Nama Bacaleg Partai Amanat Nasional Dapil 4 yang Didaftarkan ke KPU Kota Tasik
Yaitu dari potensi 44 ibu hamil (Bumil) di wilayah Kawalu yang kondisinya kekurangan energi kronis (KEK).
Bumil KEK ini bisa berdampak ke janin yang dikandungnya bisa lahir dengan berat dan panjang badannya di bawah standar.
Meski kondisi lapangan seperti Feni tetap berharap masalah stunting di wilayahnya tertangani dengan benar.
Apalagi bulan Mei ada bantuan pemerintah dari dana insentif daerah berupa susu untuk 44 bumil KEK, 219 balita stunting, dan 46 gizi buruk dan kurang gizi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: