Wow...Tanpa Tol Cisumdawu Kuningan-Sumedang 6 Jam!

”Kendaraan padat sekali. Semua yang keluar dari Kertajati mau arah Bandung lewat Tol Cisumdawu. Masuknya harus di pintu Cimalaka,” kata Taslim.

Hari masuk magrib. Kendaraan tambah menumpuk saja. Taslim menepi untuk melaksanakan salat magrib dulu.

Taslim memprediksi akan lama menuju Sumedang tanpa Tol Cisumdawu Kuningan-Sumedang. Jadi sambil istirahat memanfaatkan waktu magrib.

Setelah salat magrib dan istirahat, dia sekeluarga melanjutkan perjalanan. Tetap merayap.

Apalagi saat tiba di kawasan Pengkolan Asem di Nyalindung, mobil terhenti lama. Maju juga perlahan jadinya repot kaki gonta-ganti kopling.

Agak repot juga soalnya kontur jalan menanjak dan menikung.  Berbeda saat macet di Gronggong Cirebon. Jalannya menurun jadi tidak begitu repot atur kopling dan gas.

BACA JUGA:Kemenhub Prediksi Puncak Arus Balik Terjadi 24-25 April 2023, Adita: Mulai Terjadi Peningkatan Pergerakan

Hari makin malam. Perlahan barisan kendaraan mulai bergerak. Terus bergerak walau baru beberapa meter berhenti lagi.

Pukul 22:00 mobilnya sampai di Alun-alun Cimalaka. Taslim baru tahu, ternyata biang macet karena kendaraan dari Alun-alun Cimalaka berbelok ke kiri ke Jalan Citimun. 

Tujuannya untuk masuk ke pintu Tol Cimalaka. Dari arah keluar Tol Cisumdawu pintu Cimalaka juga kendaraan antre.

“Selepas pertigaan Alun-alun Cimalaka ke arah Sumedang kosong melompong. Tapi banyaknya kendaraan mau masuk Tol Cisumdawu,” ujarnya.

Akhirnya Taslim dan keluarga lepas dari kemacetan. Melaju terus ke arah Serang kampung halaman istrinya. Tanpa Tol Cisumdawu Kuningan-Sumedang 6 jam.

Pukul 22.30 tiba di rumah dan langsung istirahat. Membayar rasa lelah 6 jam perjalanan dari Kuningan.

Sumber: