Dana Kelurahan di Kota Tasikmalaya Sebagian Digunakan Pengelolaan Sampah

Dana Kelurahan di Kota Tasikmalaya Sebagian Digunakan Pengelolaan Sampah

Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan.- Rezza Rizaldi-radartasik.disway.id

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Berbagai inovasi pengelolaan sampah di Kota Tasikmalaya terus dijalankan. Mulai dari membentuk satuan tugas (Satgas), budidaya magot, mesin pemilah sampah dan lainnya terus dibahas dan diaplikasikan di lapangan.

Tujuannya agar Kota Tasikmalaya menjadi bersih dan tak banyak sampah berserakan di Tempat Pembungan Sampah (TPS) ilegal. Sebab, hampir 50 titik tersebar TPS ilegal. 

Belum lagi terus menggunungnya volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Ciangir.

Rencana terkini, dana kelurahan di Kota Tasikmalaya sebagian digunakan pengelolaan sampah.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Kuota Haji Kembali Normal, Usia Tidak Dibatasi, Ribuan Jemaah Tasikmalaya Bisa ke Makkah

"Jadi ada dana kelurahan yang diamanatkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sebagian nanti kita arahkan untuk pengadan kontainer dan pengelolaan sampah di kelurahan," ujar Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, Selasa 10 Januari 2023.

Terang dia, dana kelurahan di Kota Tasikmalaya biasanya dialokasikan secara tematik. Jadi ada arahan disesuaikan dengan situasi daerah masing-masing.

"Karena kita arahnya juga akan menyelesaikan sampah dan sampah ini termasuk juga masalah di setiap kelurahan. Jadi kita kolaborasikan," terangnya.

"Tapi dari dana kelurahan itu peruntukannya salah satunya untuk mengelola sampah selain juga untuk pemberdayaan masyarakat dan lain-lainnya," bebernya.

BACA JUGA:Nasib Ratusan Motor Balapan Liar di Jalan Lingkar Utara Purbaratu Dikandangkan, Pemilik Wajib Sidang

Sekda menganalogikan, seperti saat penanganan pandemi Covid-19, dana kelurahan di antaranya dialokasikan untuk penanganan dan pengendalian Covid. 

“Ya seperti saat itu. Hanya saja prioritasnya saat ini adalah untuk pengelolaan sampah," sambungnya.

Sedangkan terkait bantuan hibah truk pengangkut sampah dari DKI Jakarta, tambah dia, hingga kini memang masih terus diupayakan. 

"Di sana itu alat-alat yang sudah aus atau lewat masanya kadang-kadang memang dihibahkan dan mereka beli yang baru lagi," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: