Wisata Edukasi Kampung Bersama di Tasikmalaya, Kolaborasi Pesantren dan Warga

Wisata Edukasi Kampung Bersama di Tasikmalaya, Kolaborasi Pesantren dan Warga

Wisata Edukasi di Kampung Bersama Gunung Tanjung, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. rezza rizaldi / radartasik.com --

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COMPesantren PPI 309 Daarunahlah bersama warga resmi meluncurkan wisata edukasi Kampung Bersama di Kampung Gunung Tanjung, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota TASIKMALAYA, Senin 15 September 2025. Turut hadir Wakil Wali Kota Diky Chandra.

Koordinator Kampung Bersama, Bambang Fitrah, mengatakan ide wisata ini berawal dari kegiatan pengelolaan sampah yang kemudian dikembangkan menjadi program produktif untuk masyarakat.

“Launching perdana ini menghadirkan konsep botram di Kampung Bersama yang bermakna berkah, sehat, dan berdaya,” ujar Bambang.

Ia menjelaskan, sampah kering seperti plastik dimanfaatkan untuk media tanam cabai, cengek, dan kangkung darat. 

BACA JUGA:Siang Ini SNPMB 2026 Diluncurkan Resmi, Simak Aturan Baru dan Link Live Streaming

Sampah basah diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah organik dijadikan pakan ternak.

“Dengan konsep ini, masyarakat bisa hidup lebih sehat, mencapai zero stunting, sekaligus lebih siap menghadapi potensi bencana,” tambahnya.

Selain pengelolaan lingkungan, kawasan wisata ini juga memiliki fasilitas kolam renang yang dikelola bersama pesantren dan warga. 

Tiket masuk dipatok Rp5.000 dan sudah mulai menarik wisatawan lokal, terutama di akhir pekan.

BACA JUGA:Lanud Wiriadinata Tasikmalaya Terbuka untuk Event, Operasional Pangkalan Tetap Normal

Pimpinan Pondok Pesantren PPI 309 Daarunahlah, Ustaz Saepul Rohman, menuturkan wisata edukasi ini lahir dari kolaborasi pesantren dan masyarakat sekitar.

“Selain kolam renang, ada program sedekah sampah, beragam tanaman, dan aktivitas edukasi lainnya. Hasil pengelolaan wisata ini juga diarahkan untuk membantu biaya pendidikan anak-anak warga kurang mampu,” tuturnya.

Kawasan Kampung Bersama memiliki luas sekitar 2.000 meter persegi, dengan area inti wisata edukasi mencapai 500 meter persegi.

“Harapannya, Kampung Bersama bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga wadah pemberdayaan, pendidikan lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Saepul.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait