Rindu Kota Suci Makkah, Kangen Madinah, Tempat Mustajab Doa

Rindu Kota Suci Makkah, Kangen Madinah, Tempat Mustajab Doa

Muhammad Ruslan Hakim, GM Koran Harian Pagi Radar Tasikmalaya dan keluarga sejak akhir Desember 2022 melaksanakan ibadah umrah.-dok.radartasik.com-

Oleh: Dadan Alisundana 

SEPEKAN ini. Saya begitu rindu Kota Suci Makkah. Rindu menikmati suasana shalat di depan Kakbah.  Berdoa di depan Multazam. Di sana salah satu tempat mustajab doa.

Saya juga kangen ademnya Masjid Nabawi di Madinah. Berdoa di Raudhah.Ini juga tempat mustajab doa. 

Saat di Raudhah. Saya biarkan rasa ini menjelajah. Seolah ada di zaman Rasulullah. "Assalamualaika ya Rasulullah." Salam itu berkali-kali terucap dari mulut ini. Bergetar. Hampir tidak jelas. Berderailah air mata. Entah rasa apa yang menguasai diri saya saat itu. Sulit dinarasikan.

Saya ingat Muhammad Ruslan Hakim. GM Koran Harian Pagi Radar Tasikmalaya. Dia dan keluarga besarnya sejak akhir Desember 2022 sedang melaksanakan ibadah umrah. Saya kirim pesan WA. Bertanya. Berkenan tidak jika video call saat di depan kakbah. Saya ingin berdoa. Ternyata tidak bisa. 

Masjidil Haram penuh sekali. Hakim, begitu saya memanggilnya, baru selesai melaksanakan ibadah umrah. Ada di luar area kakbah. Tidak bisa ke dalam. 

Saya maklum. Ada rasa sesal kok merepotkan yang sedang ibadah. Saya kirim pesan WA, titip doakan sehat lahir dan batin. 

"Aamiin." Balas Hakim. Itu super cukup bagi saya.

Jam 22. 15. Senin, 02 Januari 2023. Atau tadi malam, tiba-tiba Hakim menelepon. Oh, ternyata sambungan video call. Saya terima, tersambunglah. Kata orang Sunda mah, begitu lihat gambar 'bray' nampak Kakbah. Saya tertegun. Menatap tanpa bisa berkata. "Saya wudhu dulu. Boleh ditelepon lagi?" Pinta saya ke Hakim.

"Iya pak. Gak apa-apa," jawab Hakim. Suaranya timbul tenggelam oleh suara ramai di sana. 

Saya berwudhu. Ingin suci. Kenakan pakaian terbaik. Saya hampiri istri yang sudah bersiap tidur di kasur. "Ayo, mau lihat Kakbah. Mau berdoa, aamiinkan ya," ajak saya. 

Tergesa istri bangun. Mengenakan jilbab. Saya ke ruang tamu, membentangkan sajadah. Saya ingin dalam keadaan suci. Bertamu ke rumah Allah. Walau via sambungan video call. Saya tiba-tiba tebersit melaksanakan shalat taubat dulu. Ingin frekuensinya dapat. Saya shalat taubat. Lalu istighfar mohon ampun sebagai pendosa.

Usai shalat, saya kok ingat Sandy Abdul Wahab. Pemimpin Redaksi Radar Tasikmalaya. Saya telepon. Nyambung. Dia sudah di rumah.  Sendirian. Lalu saya ubah telepon ke video call.  

"Sandy. Kita video call dengan Hakim di Makkah. Berdoa bersama sambil lihat Kakbah," ajak saya. Sandy dengan terlihat bingung mengiyakan. Setuju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: