Penjabat Wali Kota Tasik Masih Pelajari Masalah Kemiskinan

Penjabat Wali Kota Tasik Masih Pelajari Masalah Kemiskinan

Penjabat Wali Kota Tasik Cheka Virgowansyah.-Istimewa-

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Salah satu persoalan yang ingin diperbaiki Penjabat (Pj) Wali Kota Tasik Cheka Virgowansyah adalah masalah kemiskinan. 

Namun demikian, sejauh ini dirinya belum bisa menentukan langkah yang akan diambil.

Saat bersilaturahmi dengan pegawai di Dinas Sosial (Dinsos) beberapa waktu lalu, Cheka mendapat pemaparan berbagai program bantuan warga miskin. Dari mulai bansos, pemberdayaan masyarakat sampai dengan bantuan fasilitasi kesehatan.

Namun demikian, Cheka tampaknya masih butuh waktu untuk melihat masalah kemiskinan di Kota Tasikmalaya. Sehingga, ia belum bisa melakukan akselerasi untuk mengentaskan kemiskinan.

BACA JUGA: Keren UMK di Jabar 2023 Naik, UMK Tasik Tertinggi di Priangan Timur

Cheka mengaku masih harus mempelajari masalah kemiskinan di Kota Tasikmalaya. Termasuk, menunggu informasi terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS).

”Kita juga sempat berdiskusi dengan teman-teman di BPS, untuk mengecek data tersebut,” paparnya, Rabu 7 Desember 2022.

Pasalnya, Pemkot sendiri masih belum punya data pasti soal kemiskinan. Sehingga pihaknya mengandalkan data dari BPS yang menyatakan bahwa Kota Resik ini sempat masuk rangking termiskin di Jawa Barat. ”Saya ingin mempelajari dulu datanya,” terangnya.

Pihaknya tidak ingin keliru dalam melangkah, terutama dalam penanganan kemiskinan supaya kebijakan atau program yang dilaksanakan bisa tepat sasaran. ”Tidak berdasarkan asumsi-asumsi,” bebernya.

BACA JUGA: Pj Wali Kota Tasik Temui BPK RI, Ini yang Dibahas

Menurutnya, perlakuan untuk setiap warga miskin tidak bisa dipukul rata. Karena masing-masing membutuhkan bantuan yang bervariatif.

”Kalau bisa dapat yang lebih detail datanya, kita bisa tahu bantuan yang dilakukan sudah tepat atau belum,” tambahnya.

Disinggung soal program Wirausaha Baru (WuB), Cheka menilai program tersebut merupakan inovasi yang bagus. Namun, dia belum bisa memastikan program itu cocok untuk masyarakat atau tidak. ”Apakah itu yang tepat atau mungkin ada cara yang lain,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: