7 Kecamatan Jadi Penghasil Tembakau di Garut, Luas Lahannya Mencapai 250 Hektare

7 Kecamatan Jadi Penghasil Tembakau di Garut, Luas Lahannya Mencapai 250 Hektare

Sebanyak 7 kecamatan jadi penghasil tembakau di Garut. Foto: Istimewa--

JAKARTA, RADARTASIK.COM— Sebanyak 7 kecamatan jadi penghasil tembakau di Garut.

Pemerintah Kabupaten Garut menyiapkan program bantuan berupa sarana produksi untuk menjaga dan meningkatkan produksi sekaligus kualitas tembakau di Garut

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Garut Ardhy Firdian mengatakan, setiap tahun akan memberikan bantuan. 

“Ada fasilitasi sarana produksi dan demplot pengembangan tembakau, hampir setiap tahun polanya bantuan seperti itu,” ucap Ardhy Firdian, Selasa 29 November 2022.

BACA JUGA: Wow! Daftar Harga Termurah Tiket Pesawat, Ayo Persiapkan Liburan Tahun Baru 2023

BACA JUGA: Catat! Daftar Harga Tiket Termurah Pesawat Jelang Nataru, Cek di Sini

Ardhy Firdian menuturkan Kabupaten Garut memiliki potensi areal tanaman tembakau produktif seluas 250 hektare. 

Tersebar di Kecamatan Banyuresmi, Leles, Kadungora, Tarogong Kaler, Wanaraja, Cilawu, dan Bayongbong.

Pemkab Garut melalui Dinas Pertanian, lanjut Ardhy Firdian, untuk menjaga produksi dan meningkatkan kualitas tembakau salah satunya menggelontorkan bantuan berupa peralatan pertanian, benih, bibit, dan pupuk dengan besaran anggaran sebesar Rp 800 jutaan. 

Bantuan yang diberikan setiap tahun kepada sektor petani tembakau itu bertujuan untuk membantu petani dalam meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari hasil panen. “Bagaimana membantu petani tembakau untuk meningkatkan hasil panennya baik kualitas maupun kuantitas,” kata Ardhy Firdian.

BACA JUGA: Hore, Daftar Lengkap Harga Tiket Pesawat Libur Nataru, dari Semua Maskapai dan Hingga Tiket Termurah

Selain dari Pemkab Garut, tambah Ardhy Firdian, ada juga bantuan dari Pemerintah Provinsi Jabar untuk membantu penanaman tembakau yang rencananya akan dilakukan pada Desember 2022. Bantuan itu, diberikan kepada 18 kelompok tani yang setiap kelompoknya mendapatkan bantuan penanaman tembakau di lahan seluas 2 hektare.

“Tahun ini rencana ada demplot penanaman tembakau, untuk penanaman bulan Desember, baru tahun ini akan kita laksanakan, dibiayai dari APBD provinsi yang dilaksanakan di 18 kelompok tani, per kelompoknya 2 hektare,” tambah Ardhy Firdian.

Ardhy Firdian menuturkan, musim panen tembakau tahun 2022 terjadi penurunan karena dampak musim hujan sehingga mempengaruhi kualitas dan kuantitas tembakau. Hasil laporan di lapangan, kata Ardhy Firdian, hasil panen tembakau tahun ini turun drastis. Hanya sekitar 100 ton di bandingkan dengan tahun sebelumnya yang tidak terlalu sering turun hujan bisa mencapai 200 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: