10 Persen Pelajar SD dan SMP Bertutur Bahasa Jawa di Kabupaten Pangandaran dalam Kesehariannya
Seorang siswa SMP di Kabupaten Pangandaran sedang mendongeng bahasa Sunda di acara Festival Tunggal Bahasa Ibu, Rabu 19 Oktober 2022. Sementara itu sebanyak 10 persen pelajar SD dan SMP bertutur bahasa Jawa di Kabupaten Pangandaran dalam kesehariannya. Fo--
PANGANDARAN, RADARTASIK.COM – Sebanyak 10 persen pelajar SD dan SMP bertutur bahasa Jawa di Kabupaten Pangandaran dalam kesehariannya.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Dodi Djubardi mengatakan, 10 persen para pelajar SD dan SMP bertutur bahasa Jawa itu juga bisa terbiasa berbahasa Sunda.
”Jadi pelajar di daerah-daerah perbatasan itu, bisa bahasa Jawa maupun Sunda,” katanya kepada Radar Tasikmalaya, Rabu, 19 Oktober 2022.
Kata Dodi Djubardi , sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Kalipucang, Mangunjaya dan Pangandaran, banyak ditemui pelajar yang berbahasa Jawa.
“Kalau di Kalipucang seperti Pamotan, kalau di Pangandaran seperti di Wonoharjo, Sidomulyo, kompleks nelayan,” jelas Dodi Djubardi .
Untuk itu pihaknya harus memberikan fasilitas belajar bahasa Jawa, akan tetapi sampai saat ini belum terealisasi. “Karena SDM atau gurunya juga tidak ada,” terang Dodi Djubardi .
Namun untuk ke depannya, kata dia, pihaknya akan berusaha untuk memfasilitasi pelajar yang berbahasa Jawa.
“Mudah-mudahan fasilitasnya bisa terpenuhi,” ucap Dodi Djubardi.
Kata Dodi Djubardi, saat ini jumlah pelajar SD sebanyak 45 ribu siswa, sementara SMP mencapai 15 ribu siswa.
Dalam festival tunas bahasa ibu, para pelajar Jawa sering diundang untuk menampilkan kreasi atau kebolehan seni. “Tapi untuk lomba belum, karena jurinya tidak ada,” jelas Dodi Djubardi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Agus Nurdin mengatakan bahwa kurikulum saat ini, masih ada muatan lokal bahasa Sunda. “Kalau bahasa Jawa belum,” kata Dodi Djubardi. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: